FirstIndonesiaMagz.id– Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,04 persen pada kuartal IV-2023 (yoy) dan 5,05 persen pada 2023.
Plt Kepala BPS, Amalia A. Widyasanti mengatakan, dari sisi domestik, kinerja ekonomi pada kuartal IV-2023 masih tetap kuat.
“Pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal IV-2023 sebesar 0,45 persen (q to q) dan tumbuh 5,04 persen (yoy) dan ekonomi tumbuh 2023 tetap tumbuh solid sebesar 5,05 persen pada 2023 (c to c),” ujar Amalia dalam Konferensi Pers yang dirilis BPS, Senin (5/2).
Amalia menambahkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang positif ini ditopang oleh sejumlah indikator yang tumbuh positif.
“Prompt Manufacturing Index (PMI) BI masih berada di zona ekspansi mencapai 51,20 persen, realisasi PMDN dan PMA tumbuh 16,20 persen (yoy), dan belanja modal pemerintah dan APBD tumbuh positif,” paparnya.
Amalia mengatakan, pertumbuhan ekonomi di sepanjang 2023 berdasarkan lapangan usaha tumbuh positif. Lapangan usaha dengan kontribusi terbesar terhadap ekonomi, yaitu industri pengolahan sebesar, perdagangan, pertanian, pertambangan dan konstruksi.
Kemudian, lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi adalah transportasi dan pergudangan yang tumbuh 13,96 persen, jasa lainnya tumbuh 10,52 persen, serta akomodasi dan makan minum yang tumbuh 10,01 persen.
“Hal ini tentunya didorong oleh faktor peningkatan mobilitas masyarakat, penyelenggaraan event internasional seperti Piala Dunia U-17, pertemuan KTT ASEAN, MotorGP Mandalika, dan persiapan pemilihan umum,” ungkapnya.
Dia melanjutkan, sebagai penyumbang utama dari PDB menurut komponen pengeluaran antara lain, konsumsi rumah tangga tumbuh 4,82 persen, PMTB (pembentukan modal tetap bruto) 4,40 persen.
“Gabungan keduanya memberikan total kontribusi terhadap PDB 82,51 persen,” jelasnya.
Komponen konsumsi Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) tumbuh tinggi, didorong oleh peningkatan aktivitas persiapan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, baik yang dilakukan oleh peserta maupun penyelenggara, seperti Sosialisasi Rakernas, Rakerda, Rapimnas dan Konsolidasi Nasional.