FirstIndonesiaMagz.id– Jumlah korban jiwa akibat ledakan dahsyat di Pelabuhan Shahid Rajaee, Bandar Abbas, terus meningkat. Media pemerintah Iran melaporkan, hingga Minggu (27/4) malam waktu setempat, sedikitnya 40 orang tewas dan lebih dari 1.200 orang mengalami luka-luka.
Menurut laporan Bloomberg pada Senin (28/4), upaya pemadaman kebakaran besar di Pelabuhan Shahid Rajaee masih berlangsung hingga Minggu malam. Sebagian aktivitas bongkar muat sudah kembali beroperasi setelah sebelumnya dihentikan karena proses evakuasi massal di area sekitar pelabuhan.
Menteri Perhubungan Iran, Farzaneh Sadegh, ditunjuk untuk memimpin penyelidikan atas insiden ini. Sementara itu, Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, langsung bertolak ke lokasi kejadian untuk meninjau situasi secara langsung.
Sebagai bentuk penghormatan terhadap para korban, pemerintah Iran menetapkan hari Senin sebagai hari berkabung nasional.
Ledakan besar ini mengirimkan gelombang kejut ke sejumlah kota di sekitar pelabuhan, mengingatkan banyak orang pada tragedi serupa di Pelabuhan Beirut, Lebanon, lima tahun lalu yang disebabkan oleh ledakan amonium nitrat.
Atas permintaan pemerintah Iran, Presiden Rusia Vladimir Putin mengirimkan tim tanggap darurat dan beberapa pesawat khusus untuk membantu pemadaman.
Hingga kini, penyebab pasti ledakan masih dalam proses penyelidikan. Juru bicara Badan Manajemen Krisis Iran menyatakan kemungkinan adanya sabotase belum sepenuhnya dikesampingkan, meski dugaan kuat mengarah pada kelalaian.
Sementara itu, Kantor Bea Cukai setempat mengungkapkan bahwa ledakan mungkin dipicu oleh bahan kimia berbahaya yang disimpan di area pelabuhan. Beberapa laporan juga menyebutkan bahwa isu terkait standar keselamatan di pelabuhan tersebut sudah menjadi perhatian sejak lama.
Pelabuhan Shahid Rajaee sendiri merupakan salah satu pelabuhan terbesar dan paling vital di Iran, menangani lebih dari separuh volume ekspor-impor negara itu melalui jalur laut. Letaknya yang strategis di Selat Hormuz — jalur penting bagi sekitar 26 persen perdagangan minyak dunia — menjadikan pelabuhan ini kunci penting dalam perekonomian dan sistem logistik nasional Iran.