Sumber: Teknologi.id

FirstIndonesiaMagz.id– Hasil kerja aplikasi kecerdasan buatan yang dapat memproduksi suara atau AI Voice Generator makin sering berseliwran di media sosial hingga mengecoh warga.

Konten yang diproduksi dengan aplikasi AI Generator terkadang sulit dibedakan dengan yang asli, sehingga berpotensi disalahgunakan untuk membuat konten misinformasi atau hoaks.

Kepala Pusat Riset Kecerdasan Artificial dan Keamanan Siber di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Anto Satriyo Nugroho menyebut proses identifikasi konten hasil AI harus mengandalkan beberapa sumber agar tidak terkecoh.

“Memang ada penelitian untuk mengetahui mana yang membedakan asli dan tidak. Akan tetapi lagi-lagi proses sehingga memerlukan waktu, sehingga tidak ada jaminan 100 persen untuk bisa diketahui mana yang bisa dan tidak,” tuturnya, melansir dari CNNIndonesia.com, Senin (15/5).

“Untuk mengatasi hal tersebut kita harus melengkapi informasi jika berupa foto video suara maka harus bukan hanya satu sumber, tapi berbagai sumber yang dipakai,” lanjutnya.

Meski menyimpan bahaya, kehadiran AI Generator tak dapat dipungkiri sebagai sebuah lompatan teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan sehari-hari.

Misalnya, AI Voice Generator dapat dimanfaatkan untuk orang dengan gangguan bicara, perangkat yang mendukung suara, asisten virtual, suara Internet, rekaman Interactive Voice Response (IVR), dan lain-lain.

(kn)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here