FirstIndonesiaMagz.id-Penggunaan anggaran di instansi pemerintah disebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah berjalan tidak optimal.
Karena hal itu, Jokowi pun berang lantaran begitu banyak anggaran pemerintah yang pada akhirnya hanya dipakai dalam hal yang tidak berwujud, mulai dari honor pegawai sampai perjalanan dinas.
Sebagai contoh, Jokowi menyebut didapati anggaran stunting di APBD di salah satu daerah. Anggarannya mencapai Rp 10 miliar, namun yang dikenakan untuk membeli makanan bergizi bagi anak-anak stunting bahkan tidak sampai Rp 2 miliar.
Anggaran stunting Rp 10 miliar itu justru dikenakan untuk perjalanan dinas dan rapat. Hanya perjalanan dinas saja mengahabiskan anggaran Rp 3 miliar, selain itu urusan rapat juga ternyata menghabiskan Rp 3 miliar sendiri. Atas hal itu Jokowi pun berang dengan anggaran yang digunakan tidak semestinya.
“Minggu lalu saya baru saja cek, di APBD, di Mendagri. Ada Rp 10 miliar untuk stunting. Saya cek, perjalanan dinas Rp 3 miliar, rapat-rapat Rp 3 miliar, penguatan pengembangan apa-apa bla bla bla Rp 2 miliar. Yang benar-benar beli telur itu nggak ada Rp 2 miliar. Kapan stunting mau selesai kalau caranya seperti ini,” ungkap Jokowi, dikutip detik.com, Senin (19/6).
Sepatutnya, Jokowi mengatakan dari anggaran stunting yang mencapai Rp 10 miliar itu, 80%-nya dialokasikan untuk membeli telur, ikan, daging, sayur-sayuran, dan makanan bergizi lainnya bagi anak yang stunting.
Lebih lanjut, tidak optimalnya penganggaran pemerintah ternyata berlaku juga pada pengembangan UMKM. Di salah satu APBD daerah Jokowi mendapati penganggaran pengembangan UMKM senilai Rp 2,5 miliar. Serupa anggaran untuk pengembangan UMKM ini kebanyakan digunakan untuk honor karyawan dan perjalanan dinas.
“Dari total anggaran itu Rp 1,9 miliar di antaranya digunakan untuk honor dan perjalanan dinas. Anggaran yang bersisa Rp 600 juta pun masih banyak sekali penggunaannya dan itu tidak efektif,” tutur Jokowi.
“Pengembangan UMKM, di APBD ini tidak perlu saya sebutkan kabupatennya. Total anggarannya Rp Rp 2,5 miliar. Rp 1,9 miliar untuk honor dan perjalanan dinas. Ke situ-situ terus udah, itu nanti sisanya yang Rp 600 juta itu nanti juga masih muter-muter aja, pemberdayaan, pengembangan, istilah yang absurd tidak konkret,” pungkas Jokowi.
berantasssss terus Pak Jokowi