Potret Daging Ayam (Dok.Dinas Pertenakan dan Perikanan)

FirstIndonesiaMagz.id-Harga komoditas di pasar tradisional terpantau mengalami kenaikan. Seperti halnya harga daging ayam di Jakarta yang mengalami kenaikan selama dua bulan terakhir.

Kenaikan tersebut lantaran sebagian para pedagang melakukan aksi mogok berjualan sejak kemarin, Senin (26/6). Hal itulah yang menjadi pemicu harga daging ayam di pasaran melonjak tinggi.

Di Pasar Rawa Jambon, Jakarta Barat. Harga ayam potong Rp 60.000/kg sebelumnya hanya Rp 32.000/kg-Rp 34.000/kg.

“Harga ayam naik drastis, bukan karena Hari Raya Idul Adha ya ini karena pemotong mulai mogok jualan sejak Senin (26/6/2023) kemarin,” ucap salah satu pedagang, Jumaidi (51), Selasa (27/6), seperti yang dimuat di laman CnbcIndonesia.

Kebanyakan para pedagang enggan menjual harga daging ayam yang telah mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Pasalnya keuntungan yang mereka peroleh hanya sedikit lantaran masayarakat tidak tertarik membeli daging ayam yang mahal.

“Semua pedagang atau penjual mau gak mau harus naikin harganya tapi pembeli tetap ada aja karena kebutuhan konsumsi setiap harinya,” tuturnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat blusukan ke Pasar Palmerah, Jakarta Pusat, terkejut karena mendapati harga daging ayam yang melonjak tinggi. Jokowi mengatakan daging ayam mengalami kenaikan yang mulanya hanya Rp 30.000/kg naik menjadi Rp 50.000/kg.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menyampaikan pemicu harga ayam yang meroket, menurut harga pangan di Panel, Harga Pangan milik Badan Pangan Nasional, harga ayam rata-rata nasional Rp 36.000/kg. Sementara, harga terendahnya di Rp 33.000 atau Rp 27.000/kg.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here