FirstIndonesiaMagz.id– Setelah melewati serangkaian uji coba, data center Bitera mengumumkan kesiapannya untuk beroperasi di Jakarta akhir Februari 2024. Pusat data tersebut diklaim memiliki keamanan kelas dunia.
CEO Bitera, Tedy Harjanto, mengatakan data center Bitera di Jakarta memiliki fasilitas 9 lantai yang menawarkan beban IT kritis sebesar 20 MW pada lebih dari 8.600 meter persegi area colocation dengan kapasitas hingga 4.000 rak.
“Dengan status fasilitas Tier-III+, Bitera memberikan jaminan keandalan dan keamanan tinggi. Bitera telah memperoleh sertifikasi ISO 27001, Uptime Institute TCCD, dan akan mendapatkan sertifikasi TCCF pada akhir Februari 2024,” ungkapnya melalui keterangan tertulis, Selasa (6/2).
Tedy menjelaskan, Bitera merupakan data center yang dibangun khusus dengan Service Level Agreement (SLA) ketersediaan five9s, dilengkapi dengan 8 lapis akses dan keamanan 24/7/365. Ia mengklaim dengan spesifikasi tersebut menjadikannya data center paling aman di Jakarta.
Lebih lanjut diungkapkan pasokan listrik akan disediakan dengan redudansi 2N dari 2 gardu induk yang terdiversifikasi. Selain itu juga menggunakan peralatan terkini dan mengedepankan standar operasional yang solid.
Untuk pendinginnya, menggunakan sistem ramah lingkungan dan mencapai netral karbon melalui 100% pemanfaatan listrik dengan Renewable Energy Certificate (REC) yang berasal dari Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Sebagai informasi, nilai ekonomi digital Indonesia pada 2022 mencapai USD77 miliar dan diproyeksikan mampu menembus USD360 miliar menurut laporan Structure Research. Hal ini menunjukkan potensi besar bagi industri data center untuk mendukung perkembangan ekonomi digital Indonesia.
Laporan tersebut juga menyatakan bahwa kapasitas colocation di Jakarta diperkirakan akan tumbuh tiga kali lipat dari 152 MW menjadi 463 MW selama periode 2023-2028.
