Shutterstock

FirstIndonesiaMagz.id- Selain vaksin AstraZeneca, Kementerian Kesehatan menambahkan vaksin Indovac sebagai second boost dari vaksin primer Pfizer. Hal itu dilakukan untuk memperkuat perlindungan masyarakat Indonesia terhadap COVID-19, khususnya subvarian Arcturus.

Jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 juga terus meningkat, dengan 1.879 kasus terkonfirmasi positif di Indonesia per Kamis (27/4).

”Agar pandemi dapat terus terkendali, pemerintah menambahkan jenis vaksin booster untuk meningkatkan proteksi masyarakat dari Covid-19, terutama bagi masyarakat rentan,” jelas Juru Bicara kementerian Kesehatan Mohammad Syahril, Jumat (28/04).

Meski Sub-Varian Arcturus belum menimbulkan insiden di Indonesia, masyarakat tetap diminta waspada. Mengingat kasus di india terus meningkat seperti halnya di India setiap kali muncul varian baru Covid-19.

Selain itu, India dan Singapura saat ini adalah dua negara tempat XBB hadir. 1,16 adalah yang tertinggi di dunia.

”Kalau kita trace lagi ke belakang, kurang lebih polanya sama dengan di India, ada varian baru-terjadi lonjakan kasus,” tambahnya

Penambahan Indovac ke dalam program vaksinasi tersebut tertuang dalam Surat Edaran Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor IM.02.04/C/2034/2023 tanggal 23 April 2023.

Terlampir adalah jadwal vaksinasi dengan dosis Covid-19 yang lebih spesifik (vaksinasi ulang) untuk orang yang menerima vaksin utama dari Pfizer.

Dosis booster kedua Indovac diberikan sebagai dosis penuh atau 0,5 ml. Booster Indovac diberikan setiap 6 bulan setelah dosis booster pertama.

Pemberian vaksin Indovac booster ke-2 kepada masyarakat akan dilakukan di fasilitas kesehatan atau titik vaksinasi Covid-19.
Saat ini terdapat 24 dosis berulang (penguat), yang dapat diberikan hingga 24 kombinasi. (A/rilis)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here