FirstIndonesiaMagz.id– PT Bank Pembangunan Daerah Bali (BPD Bali) menunjukkan komitmen kuat dalam mengembangkan sumber daya manusia (SDM) unggul sebagai pilar utama menuju visi Indonesia Emas 2045.
Pada Rabu (17/6), BPD Bali telah mengikuti kegiatan wawancara penjurian Human Capital on Resilience Excellence Award (HCREA) 2025.
Human Capital on Resilience Excellence Award menjadi kegiatan penilaian atau corporate rating (award) tahunan di bidang human capital. Dengan tujuan memetakan persoalan dan tantangan yang dihadapi departemen human capital di perusahaan dengan transformasi digital yang sangat cepat saat ini. Sehingga, dapat menjadi perusahaan yang adaptif serta berdaya saing global.
Kegiatan HCREA 2025 diselanggarakan oleh First Indonesia Magazine First Indonesia Magazine bekerjasama dengan para pakar dan profesional bidang Human Capital, ICT, Riset & Inovasi kembali menggelar ajang bergengsi di dunia sumber daya manusia (SDM). Kegiatan ini melalui beberapa tahapan, salah satunya yakni dengan wawancara penjurian, penilaian dari para dewan juri serta tahap finalnya yakni perolehan penghargaan.
Kemudian dalam kegiatan wawancara penjurian HCREA 2025, pemaparan secara daring dibuka oleh Anak Agung Istri Eka Parwita Dewi SE MM selaku Kepala Divisi Sumber Daya Manusia dan dilanjutkan oleh I Nyoman Nooraspaty Krishna ST MM selaku Kepala Bagian Pengembangan & Budaya Kerja serta dihadiri oleh Ni Putu Arik Prabayanti SE selaku Officer Pengambangan SDM dan I Gusti Ayu Mertha Dewi SE MM selaku Officer Manajemen Kinerja SDM.
Di bawah kepemimpinan I Nyoman Sudarma, SH, MH selaku Direktur Utama, BPD Bali merumuskan cetak biru SDM (Human Capital Blueprint) dengan visi menciptakan SDM profesional, berintegritas, berorientasi pelanggan, dan berjiwa kepemimpinan. Empat pilar misi yang dijalankan meliputi:
- Peningkatan kapabilitas SDM.
- Penguatan budaya perusahaan.
- Standarisasi kinerja dan layanan internal.
- Persiapan SDM untuk transformasi digital.
Strategi SDM 2022–2025 Bank BPD Bali juga mencakup penguatan sistem rekrutmen daring, pemetaan kebutuhan tenaga kerja jangka panjang, manajemen talenta dan suksesi, hingga integrasi sistem manajemen kinerja berbasis digital.
Budaya kerja CINTA (berlandaskan ajaran Tri Kaya Parisudha: Manacika, Wacika, Kayika) menjadi inti karakter seluruh insan BPD Bali sejak 2014. Melalui revisit budaya kerja pada 2023, bank ini menegaskan kembali pentingnya integritas, kesadaran pelanggan, kerja sama tim, dan kompetensi digital. Program internalisasi dilakukan melalui berbagai inisiatif seperti Leader Menyapa, Sport Day, hingga peluncuran jingle dan senam CINTA.
Manajemen talenta Bank BPD Bali mengedepankan perencanaan suksesi dan pengembangan karier berbasis sistem. Proses ini didukung oleh platform digital seperti Learning Management System (LMS) dan Human Resource Information System (HRIS), serta model pembelajaran 70:20:10 (eksperiensial, sosial, formal).
Penguatan kompetensi dilakukan melalui asesmen dan gap analysis yang mengarah pada pelatihan internal, eksternal, hingga e-learning. Tercatat skor kompetensi SDM meningkat dari 74,21 pada 2023 menjadi 76,11 pada 2024.
Bank menerapkan sistem manajemen kinerja berbasis Balance Scorecard dan penilaian perilaku 360 derajat. Penilaian kinerja dibagi atas 70% hasil kerja dan 30% perilaku kerja, dengan skema insentif mencakup bonus, pelatihan, dan pengembangan karier.
Dengan pendekatan vertikal alignment, target korporat diturunkan hingga level individu. Hasilnya, skor kepuasan karyawan naik dari 4,2 (2022) menjadi 4,51 (2024), sementara skor keterikatan (engagement) mencapai 3,43 dari skala 4.
Sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan dan keberlanjutan, Bank BPD Bali mengusung inisiatif Green HR seperti digitalisasi rekrutmen, efisiensi energi, dan pelatihan keberlanjutan. Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) diarahkan mendukung penghapusan kemiskinan ekstrem dan percepatan penurunan stunting, sejalan dengan kebijakan nasional.
Transformasi human capital terbukti berdampak signifikan terhadap kinerja bisnis. Laba bank tahun 2024 tercatat mencapai Rp878,47 miliar atau 112,36% dari target, dengan pertumbuhan 19%. Bank juga berhasil mempertahankan tingkat kesehatan pada peringkat 2 (sehat).
Inovasi layanan digital seperti Balipay, Mobile & Internet Banking, integrasi QRIS dan sistem penerimaan pajak pemerintah menunjukkan kesiapan bank dalam ekosistem keuangan digital. Atas berbagai pencapaian ini, Bank BPD Bali menerima sejumlah penghargaan dari berbagai pihak.