FirstIndonesiaMagz.id, Jakarta-Dalam rangka pengendalian inflasi yang selama ini telah dilakukan, pemerintah mengadakan Gerakan Pangan Murah (GPM) serentak Nasional yang diluncurkan pada Senin (16/10) kemarin.

Hal itu disampaikan Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian bahwa bila semua daerah bergerak secara serentak untuk melaksanakan GPM maka harga pangan akan terkendali.

“Kalau dilakukan serempak se-Indonesia, di samping di titik yang sudah disampaikan oleh Kepala Badan Pangan, yang diinisiasi oleh Badan Pangan, semuanya bergerak untuk membantu masyarakat yang kurang mampu. Makanya (ini akan) sangat memberikan andil untuk menurunkan harga pangan stabilisasi harga pangan dan untuk membantu masyarakat,” katanya.

Mendagri juga mengatakan upaya pengendalian harus dioptimalkan semua jajaran terkait.

Dia juga menghargai gelaran GPM yang diadakan oleh Bapanas. Dia menegaskan, Kemendagri bersama Pemda akan terus bekerja sama dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pasokan.

Di sisi lain, GPM ini akan digelar di 421 titik 262 kabupaten di 38 provinsi.

Program tersebut akan melibatkan dinas yang menangani urusan pangan di tingkat provinsi dan kabupaten atau kota berkerja sama dengan Bulog dan BUMN pangan, asosiasi, serta pelaku usaha pangan lainnya.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengungkapkan strategi intervensi pemerintah dalam upaya Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), khususnya terhadap komoditas pangan yang mulai tidak stabil.

“Yang pertama beras, saat ini tengah menyalurkan 640 ribu ton bantuan pangan beras kepada 21,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM) dan ini harus selesai dalam 3 bulan (Oktober-November),” ucap Arief.

“Beras SPHP akan digelontorkan ke seluruh Indonesia, pasar ritel, pasar tradisional sampai Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC),” pungkas Arief.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here