FirstIndonesiaMagz.id– Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan Makassar New Port (MNP) menjadi pelabuhan terbesar di Indonesia Timur yang dibangun PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo.
Saat ini, Dermaga MNP Tahap 1A, 1B dan 1C memiliki panjang total 1.280 meter dan baru saja diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kamis (22/2).
“Investasi Proyek Strategis Nasional ini mandiri dari Pelindo sendiri senilai Rp5,4 triliun dan terus bertahap sampai Rp10 triliun,” ujar Erick.
MNP telah dilengkapi dengan Integrated Planning dan Control Room, sebuah langkah inovatif untuk memantau dan mengontrol layanan kapal, terminal, peti kemas, dan logistik secara terpusat.
Transformasi ini bertujuan meningkatkan efisiensi layanan dan mendukung daya saing logistik nasional. Di mana Integrated Planning and Control Room menjadi evolusi dari Planning and Control Room (PnC) sebelumnya yang telah berhasil diterapkan di Semarang.
Perbedaan tersebut terletak pada cakupan pengawasannya yang tidak hanya terbatas di Makassar, namun juga mencakup wilayah lain seperti Kendari, Balikpapan, hingga Maluku dan Papua.
Sejak dermaga tahap 1A diresmikan pengoperasiannya pada sekitar awal November 2018, kehadiran MNP telah mampu mengurai waiting time atau waktu tunggu kapal di pelabuhan untuk bongkar muat barang yang telah lama beroperasi di wilayah Makassar, yakni Terminal Petikemas Makassar (TPM) atau yang sekarang disebut dengan MNP.
“Kita sudah menekan hari ini misalnya bongkar muat yang tadinya 34 box sudah menjadi 20 box, yang tadi di sampaikan perlu berhari hari dengan rata-rata 38 jam sekarang sudah menjadi 22 jam artinya ini percepatan yang luar biasa. kami juga terus menata 122 pelabuhan yang ada di Indonesia melalui monitoring system pelabuhan di Indonesia Timur yang terintegrasi dengan Jakarta,” paparnya.
Dengan pelayanan 24/7 atau 24 jam selama 7 hari, kehadiran MNP yang nantinya akan terintegrasi dengan sebuah kawasan industri berskala besar dan juga rel kereta api dan jalan tol yang menghubungkan kota-kota di Sulawesi diharapkan mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia secara luas.
Erick mengatakan, sesuai arahan Presiden 3 tahun lalu, bahwa kekuatan pelabuhan BUMN harus disatukan untuk menjadi pemain global, meningkatkan efisiensi, dan mendorong penurunan biaya logistik nasional.
Karena itu, diawali dengan konsolidasi Pelindo I, II, III, dan IV menjadi Pelindo, pelabuhan di Indonesia kini menjadi salah satu pelabuhan terbaik dengan urutan 20 besar dunia dari semua pelabuhan di Asia Tenggara.
Kementerian BUMN bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan dan Kementerian PUPR menghadirkan tiga pelabuhan internasional dengan mengintegrasikan infrastruktur di sekitarnya dan mengintegrasikan beberapa kawasan industri untuk menjadi bagian dari ekosistem pelabuhan.
“Oleh karena itu, hadirnya Makassar New Port menjadi sangat penting sebagai gerbang dunia untuk Kawasan Indonesia Timur,” pungkas Erick.