FirstIndonesiaMagz.id–BPJS Ketenagakerjaan (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan), sejak akhir 2019 secara resmi menggunakan nama panggilan BPJAMSOSTEK, merupakan Badan Hukum Publik yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden Republik Indonesia yang memberikan perlindungan bagi tenaga kerja untuk mengatasi risiko sosial ekonomi tertentu akibat hubungan kerja.
Sebagai Lembaga Negara yang bergerak dibidang Jaminan Sosial, BPJS Ketenagakerjaan tentu menjadi sebuah perlindungan yang penting, yang diharapkan mampu memberikan manfaat bagi para pekerja dari hal-hal yang tidak terduga yang diakibatkan dari risiko yang ditimbulkan dalam menjalankan pekerjaannya
Lebih lanjut, peran Jaminan Sosial sendiri memiliki peran yang amat penting dalam memperkuat ketahanan Negara, sebagai hak dasar bagi warga negara memberi kepastian perlindungan dan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Peran ini pun disampaikan Direktur Umum dan SDM BPJS Ketenagakerjaan Abdur Rahman Irsyadi pada kegiatan wawancara penjurian Human Capital On Resilience Excellence Award (HCREA) 2023, pada Rabu (24/5).
Tidak hanya menyampaikan tentang peran Jaminan Sosial saja, Irsyadi juga menyebut unggulnya BPJS Ketenagakerjaan terhadap people and digitalization.
Dalam unggulnya BPJS Ketenagakerjaan terhadap hal tersebut, BPJS Ketenagakerjaan tidak terlepas dari visi dan misinya.
Adapun visi BPJS Ketenagakerjaan yakni mewujudkan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan yang terpercaya, berkelanjutan dan menyejahterakan seluruh pekerja Indonesia. Sedangkan misinya sendiri BPJS Ketenagakerjaan memiliki 3 misi di antaranya:
- Melindungi, melayani & menyejahterakan pekerja dan keluarga
- Memberikan rasa aman, mudah & nyaman untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing peserta
- Memberikan kontribusi dalam pembangunan dan perekonomian bangsa dengan tata kelola baik.
Di samping itu, dari sisi digitalisasi BPJS Ketenagakerjaan telah melakukan pemanfaatan digitalisasi sebagai berikut:
- Big Data
Pemanfaatan Big Data sebagai acuan dalam penentuan strategi, kebijakan dan pengambilan keputusan.
- Agile Working System
Metode kerja agile melalui desentralisasi team project untuk menghasilkan hasil yang terbaik, beserta strategi penilaian kinerjanya (contoh implementasi Team Impact Center (IC) sebagai sinergi lintas Unit, pengembangan aplikasi di team PTI).
- Penggunaan AI
Pemanfaatan AI salah satunya dalam proses optimalisasi layanan call center (melalui chat bot).
Terakhir dalam penutupnya saat kegiatan wawancara penjurian HCREA 2023, Irsyadi menyampaikan BPJS Ketenagakerjaan akan terus meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan pekerja Indonesia.
Sebelumnya perlu diketahui bahwa HCREA 2023 merupakan kegiatan corporate rating (award) tahunan di bidang human capital dengan tujuan memetakan persoalan dan tantangan yang dihadapi divisi human capital di perusahaan dengan bertransformasi digital yang sangat cepat berubah dan turbulence sehingga menjadi perusahaan yang adaptif serta berdaya saing global.
Kegiatan HCREA 2023 diselanggarakan oleh First Indonesia Magazine bersama PT Indonesia Popular Mandiri. Kegiatan ini pun juga dilalui dengan beberapa tahap, salah satunya yakni dengan wawancara penjurian, penilaian dari para dewan juri akademisi dan tahap finalnya yakni perolehan penghargaan.