Jakarta, FirstIndonesiaMagz.id–PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit (RU) VII Kasim telah mengikuti kegiatan wawancara penjurian Indonesia Safety Excellence Award (ISEA) 2023 pada Jumat (29/09).
Kegiatan ISEA 2023 diselenggarakan oleh First Indonesia Magazine bersama PT Indonesia Popular Mandiri. Kegiatan ini melalui beberapa tahapan, seperti wawancara penjurian, penilaian dari para dewan juri serta tahap finalnya yakni perolehan penghargaan.
ISEA 2023 menjadi kegiatan corporate rating (award) tahunan di bidang Safety dengan tujuan memetakan persoalan dan tantangan yang ada di perusahaan dalam bidang K3 atau HSSE.
Area Manager HSSE PT KPI RU VII Kasim, Bambang Respati menyampaikan dalam wawancara penjurian itu bahwa PT KPI RU VII Kasim dalam mengimplementasikan SMK3 (Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja) tentu senantiasa melakukan monitoring dan evaluasi. Sebab hal itu adalah langkah penting dalam menjaga keselamatan dan kesehatan karyawan serta kesinambungan operasional perusahaan.
Bambang mengatakan dalam monitoring, PT KPI RU VII Kasim melakukan inspeksi dan pemantauan berkala yang dilakukan oleh seluruh pekerja dan mitra kerja hingga ke level manajemen, di antaranya Management Walk Through (MWT), Safety Walk and Talk (SWAT), On Duty Management, Joint Safety Inspection (JSI), Inspeksi Peralatan Kerja, Safety Patrol, Pengamatan Keselamatan Kerja (PEKA) serta pemantauan dan pengukuran.
Kemudian terkait evaluasi, PT KPI RU VII Kasim melakukan pelaksanaan Audit dan tinjauan, baik internal maupun eksternal untuk mengevaluasi kesisteman HSSE seperti:
• SUPREME, ISRS, PSM
• Sistem Manajemen Lingkungan
• Sistem Manajemen Terintegrasi
• Sistem Manajemen Pengamanan
• Pelaksanaan Rapat P2K3 / HSSEQ Committee Meeting
• Survei Budaya HSSE.
Tujuan monitoring dan evaluasi ini tentu dilakukan untuk meningkatkan keselamatan, memastikan lingkungan kerja yang aman bagi karyawan dengan mengidentifikasi dan mengatasi potensi risiko atau bahaya.
Monitoring dan evaluasi ini juga dilakukan untuk mengurangi insiden kecelakaan kerja dengan memonitor praktik keselamatan, pelatihan, dan pemakaian peralatan yang tepat, memastikan kesehatan fisik dan mental karyawan dengan mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat memengaruhi kesehatan mereka dan mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan.
Dengan adanya monitoring dan evaluasi ini produktivitas semakin lebih tinggi karena terciptanya lingkungan kerja yang aman dan sehat. Selain itu perusahaan pun dapat mengefisiensi operasional dengan berkurangnya downtime karena cedera atau penyakit yang dapat mengganggu operasi perusahaan.
.