FisrtIndonesiaMagz.id – Belum lama ini beredar pemberitaan di beberapa media massa yang menyebut bahwa Nestle SA akan meminta kepada pemasok untuk tidak membeli stok minyak sawit dari perusahaan yang berkaitan dengan Astra Agro.
Rencana penyetopan pemasok untuk tidak membeli stok tersebut didapati usai beberapa lembaga swadaya masyarakat (LSM) menyebut Astra melakukan bisnis yang melanggar hukum.
Mulai dari tuduhan melanggar hak asasi manusia (HAM) hingga terlibat dalam kerusakan lingkungan.
Menanggapi hal tersebut, Manajemen PT Astra Agro Lestari Tbk, melalui Senior Vice President of Communications and Public Affair Astra Agro Tofan Mahdi mengatakan tuduhan itu tidak berdasar dan tidak sesuai kondisi objektif di lapangan.
“Materi yang disampaikan oleh FoE yang menjadi dasar rencana pemblokiran Nestle tersebut merupakan isu lama yang sudah terklarifikasi di tahun-tahun saat kejadian,” kata Tofan dalam siaran pers, seperti yang dimuat JawaPos.com, Minggu (2/10).
Sebagaimana yang dimuat dalam Bloomberg, beredarnya pemberitaan tentang rencana terkait disetopnya pasokan oleh Nestle ini, berdasarkan surat perusahaan makanan asal Swiss tersebut kepada Friends of The Earth (FoE) yang dilihat oleh Bloomberg.
Kendati demikian, Tofan Mahdi menekankan, Nestle SA bukan pembeli langsung minyak sawit dari anak-anak perusahaan Astra Agro.
Dia menduga, rencana disetopnya pasokan ke Nestle SA yang beritanya berkembang ini menyusul desakan dari FoE, sebuah LSM lingkungan internasional, yang menuduh usaha Astra Agro merusak lingkungan dan melakukan pelanggaran HAM.
Manajemen Astra Agro juga menegaskan tidak pernah melakukan kriminalisasi terhadap masyarakat seperti yang dituduhkan FoE.
Sedangkan dalam kasus pencurian/penjarahan buah sawit di perkebunan perusahaan pada Maret 2022 ketika harga sawit sedang melambung, Astra Agro telah menyerahkan proses hukum lebih lanjut kepada pihak berwajib.
Selama ini, sebagai perusahaan yang beroperasi di Indonesia, Astra Agro tentu patuh dan mengikuti seluruh peraturan perundangan yang berlaku. Perseroan juga tak abai dalam melaksanakan kebijakan keberlanjutan dengan prinsip tidak melakukan deforestasi, konservasi lahan gambut dan menghormati Hak Asasi Manusia.
Sementara itu, anak-anak perusahaan Astra Agro juga telah mendapatkan sertifikasi ISPO (Indonesian Sustinable Palm Oil).
“Kami sangat serius menjalankan kebijakan Keberlanjutan kami,” tekannya.
Dikutip dari Routers, Nestle berencana memblokir pasokan dari anak perusahaan Astra Agro Lestari (AALI), produsen minyak sawit utama Indonesia yang dituduh oleh kelompok lingkungan melakukan pelanggaran hak atas tanah dan hak asasi manusia.
Upaya itu dilaksanakan saat perusahaan multinasional menghadapi peningkatan reputasi dan tekanan hukum dari konsumen serta pemerintah untuk membersihkan rantai pasokan global mereka dalam melawan perubahan iklim.
Nestle sendiri yang juga sebagai pembuat cokelat KitKat dan kopi Nespresso, menuturkan kepada Reuters bahwa setelah penilaian independen baru-baru ini, pihaknya menginstruksikan pemasoknya untuk memastikan minyak sawit dari tiga anak perusahaan AALI tidak lagi memasuki rantai pasokannya.
Di duga, Nestle berencana tidak akan menggunakan minyak sawit dari anak perusahaan AALI pada akhir tahun.