Jakarta, FirstIndinesiaMagz.id–Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2023, pergelaran yang ditungu-tungu kini akan diadakan kembali pada tanggal 25 hingga 29 Oktober 2023 di Jakarta Convention Center (JCC) dengan mengusung tema “Percepatan Ekonomi dan Keuangan Syariah Melalui Digitalisasi untuk Pertumbuhan Inklusif dan Berkelanjutan.”
ISEF 2023 kali ini merupakan pergelaran yang ke-10 dimana akan menampilkan 793 exhibitor dari Indonesia dan 20 negara lain. Acara ini nantinya menempati area seluas 10.000 m2 dan mencakup 62 agenda seminar, talkshow, dan berbagai acara lainnya dengan keterlibatan 22 Kementerian/Lembaga, 37 asosiasi, 1.003 pelaku industri, dan 46 mitra internasional.
Bank Indonesia telah menjadi inisiator ISEF sejak 2014 dan berharap untuk menarik setidaknya 40.000 pengunjung, termasuk pembeli dan investor, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
ISEF berkolaborasi dengan Halal Expo Indonesia (HEI) untuk menjadi pameran B2B dan B2C terbesar di Indonesia, dengan berbagai program acara menarik seperti International Conference, Business Matchmaking, Business Forum, dan acara khusus lainnya. Kolaborasi ini bertujuan untuk mempercepat pengembangan produk halal dan menarik perhatian audiens serta calon pembeli untuk berpartisipasi dalam ISEF 2023.
Bank Indonesia secara konsisten berkomitmen untuk memperkuat ekosistem ekonomi dan keuangan syariah, dan telah menghasilkan kemajuan yang memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat industri halal yang diakui secara global.
Menurut Global Islamic Economy Indicator 2022, Indonesia menempati peringkat keempat ekonomi syariah terbesar setelah Malaysia, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab (UEA). Hal itu berdasarkan kategorinya, Indonesia juga menyabet urutan kedua untuk kategori makanan halal (halal food), peringkat ketiga untuk fashion muslim, peringkat keenam untuk keuangan syariah, dan peringkat kesembilan untuk farmasi dan kosmetik halal.
Lebih lanjut, mengacu pada catatan Islamic Finance Development Indicator (IFDI), posisi Indonesia dalam 5 tahun mengalami kenaikan peringkat yang signifikan, dari posisi kesepuluh pada tahun 2018, naik langsung pada posisi ketiga di tahun 2023. Bahkan, Indonesia berhasil meraih posisi menterang, peringkat pertama pada Global Muslim Travel Index (GMTI) pada 2023.
Keberhasilan lainnya juga bisa dilihat dari total aset keuangan syariah, rata-rata tumbuh sebesar 11,3% selama 6 tahun terakhir. Market share keuangan syariah terhadap keuangan nasional turut meningkat dari 8,5% menjadi 11% selama kurun waktu tersebut. Selain itu, terbentuknya 3 Kawasan Industri Halal (KIH) di provinsi Banten, Jawa Timur, dan Kepulauan Riau menjadi salah satu pondasi penting untuk menjadikan Indonesia sebagai Global Halal Hub. Serta total ekspor produk halal pada tahun 2022 yang tercatat mencapai USD15,87 miliar (Kementerian Perdagangan).
Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia,Wahyu Purnama mengatakan acara ISEF 2023 diadakan untuk memperkuat upaya bersama dan menyinergikan berbagai kebijakan dan program pengembangan ekonomi dan keuangan syariah dari berbagai otoritas dan lembaga terkait dalam kerangka koordinasi melalui wadah Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS). Sebagai salah satu lembaga negara yang konsisten mendukung pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia, Bank Indonesia senantiasa berupaya memperluas jaringan dengan berbagai pihak untuk memperkuat ekosistem halal value chain.
Salah satunya dengan PT Halal Expo Indonesia (HEI) yang bermitra strategis dengan Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI) akan memfasilitasi program business matching selama ISEF berlangsung.
“Kolaborasi ISEF dengan HEI diharapkan dapat memperkuat dapat memperkuat sinergi antara pemerintah dan pelaku usaha dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah demi mewujudkan visi Indonesia sebagai pusat halal dunia 2024,” kata Wahyu.
Dalam gelaran ISEF 2023 kali ini, Wahyu juga mengatakan terdapat berbagai acara khusus, seperti Indonesia International Modest Fashion Festival (IN2MF) dan International Halal Chef Competition (IN2HCC), yang akan meningkatkan citra Indonesia dalam industri mode dan kuliner halal. Selain itu, terdapat sembilan acara internasional yang diselenggarakan bersama berbagai lembaga internasional yakni IFSB, IsDB, IIFM dan IILM. Hal ini perlu dilakukan dalam rangka memperkuat positioning Indonesia sebagai international halal hub bagi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.
ISEF 2023 juga akan menggelar acara yang bertujuan untuk meningkatkan inklusivitas, seperti ISEF Fun Walk, Tablig Akbar, dan rangkaian talkshow yang dapat diikuti oleh masyarakat secara terbuka.
CFO PT Halal Expo Indonesia, Aryo Wibisono pun mengapresiasi komitmen Bank Indonesia dalam mendukung pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. Melalui ISEF 2023 dapat membantu pelaku usaha mengekspor produk halal ke berbagai negara termasuk di antaranya negara di Timur Tengah, Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan negara lainnya.
“Bagi pelaku usaha yang ingin bermitra dengan produsen dari luar, juga terbuka kesempatan. Karena di ajang HEI ini turut dihadirkan paviliun dari negara sahabat yang ingin ekspansi ke Indonesia dan membutuhkan mitra lokal,” kata Aryo.
Halal Expo Indonesia (HEI) juga telah menjadi mitra dengan beberapa International Halal Expo dan Halal Authority seperti Saudi International Halal Expo, Halal Expo Nigeria, Halal Expo London, Malaysia International Halal Showcase (MIHAS), Korea Halal Authority, Halal Control Germany, Vietnam Halal Center, Japan Halal Certification Promotion Organization, Cape Malay Consultant dan lainnya.
Halal Expo Indonesia juga baru saja menandatangani perjanjian strategis dengan Wasabih, sebuah komunitas online ekonomi syariah yang diakui secara global. Anggotanya terdiri dari para profesional dan pelaku bisnis halal. Melalui platform Wasabih, berbagai bisnis halal akan saling terhubung sehingga dapat memudahkan pelaku usaha halal untuk menjalin kemitraan, merencanakan pertemuan dan melakukan deal business (business matchmaking).
Wasabih telah mendapatkan pengakuan terpuji di kalangan profesional Muslim dan non-Muslim yang ingin membuat dampak dan mengatasi ekonomi yang tumbuh 9% per tahun.
Selain itu, dalam acara HEI di ISEF 2023, KPMI yang memiliki program Export Academy- ekosistem pengembangan SDM ekspor- bekerja sama dengan Nudira Learning Center, Aspenku.com dan Hibbu Creative House siap meningkatkan skalasi bisnis para pelaku UKM memasuki pasar global.