Dok. Mie Gacoan

FirstIndonesiaMagz.id, Jakarta- Fenomena Mie Gacoan yang menjual Mie dengan dibandrol Rp 10.000 dan mencapai omzet triliunan merupakan hal yang unik. Bahkan, fenomena ini sampai diunggah di TikTok Shorts dan mendapatkan jutaan views.

Beberapa fakta menarik tentang bisnis ini sulit untuk diselidiki karena minimnya data publik terkait model bisnis dan keuangan Mie Gacoan. Meskipun demikian, bisnis ini kontroversial dan pernah terlibat dalam beberapa kasus yang viral, seperti kasus belatung dan antrian ojol di cabangnya.

Bahkan, ada cabang yang terpaksa tutup karena didapati salah satu mesin yang berisik. Selain itu, mereka juga memerlukan waktu yang cukup lama untuk mendapatkan sertifikasi halal. Kendati begitu, mereka berhasil menjadi nomor satu dalam penjualan mie pedas di Indonesia.

Lantas Seperti apa Rahasia Kesuksesan Mie Gacoan?

Kesuksesan Mie Gacoan dalam meraih omset triliunan memiliki beberapa faktor yang menarik. Salah satunya adalah performa cabang-cabangnya yang diklaim mampu mencapai omzet hingga ratusan juta per hari.

Meskipun angka ini terdengar fantastis, namun hal ini menjadi bagian dari daya tarik bisnis ini. Walaupun ada keraguan terkait keakuratan klaim ini, mengingat jumlah cabang yang sebenarnya dan margin of error yang harus dipertimbangkan.

“Mie Gacoan sendiri memiliki sejarah yang cukup panjang. Didirikan pertama kali di tahun 2016 silam di Kota Malang, Mie Gacoan memang langsung mencuri atensi para pecinta kuliner. Ini merupakan anak usaha dari PT. Pesta Pora Abadi, perusahaan yang sudah malang melintang di dalam bisnis kuliner tanah air,” ucap Harris Kristanto, sosok di balik kesuksesan Mie Gacoan.

Pria lulusan sarjana ekonomi ini adalah pemilik dan sekaligus menduduki jabatan Human Resources Director di restoran tersebut. Kemampuannya dalam mengelola bisnis tentu sudah tidak perlu dipertanyakan lagi.

Menurut penuturan Harris, bisnis mie yang baru dijalankan sekitar 6 tahunan tersebut sudah mampu menghasilkan keuntungan cukup besar dari omzet penjualan. Ini tentu pencapaian yang besar, mengingat persaingan di bisnis restoran mie seperti ini juga tidak bisa dianggap enteng.

Sebelumnya Mie Gacoan menjadi viral di media sosial, lantaran belum mendapatkan sertifikasi halal. Berdasarkan data SIHALAL, sampai saat itu belum ada pengajuan sertifikasi halal untuk produk Mie Gacoan.

Hal ini menyebabkan kesulitan bagi Mie Gacoan untuk mendapatkan sertifikasi halal tanpa mengubah nama-nama produknya. Aturan ini jelas tertuang dalam Surat Keputusan Lembaga Penyelenggara Sertifikasi Produk Halal (LPPOM) MUI. Mie Gacoan melayani puluhan ribu pelanggan setiap bulannya dengan konsep bersantap modern dan harga yang terjangkau.

Meskipun demikian, Mie Gacoan telah melakukan penyesuaian dengan mengubah nama-nama produknya dan kini telah mendapatkan sertifikasi halal untuk bahan bakunya. Namun, perlu dicatat bahwa sertifikasi halal untuk bahan baku dan restoran berbeda.

Selain itu, perlu diperhatikan bahwa meskipun menggunakan bahan halal, belum mendapatkan sertifikasi halal tidak menghalangi konsumsi produk makanan dan minuman oleh umat Muslim, terutama di negara dengan mayoritas Muslim.

Dengan demikian, Mie Gacoan bukan hanya menghadapi polemik terkait sertifikasi halal dan nama makanan mereka namun juda penyesuaian dengan mengubah nama-nama produknya dan mendapatkan sertifikasi halal untuk bahan bakunya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here