firstindonesiamagz.id – Menteri Sosial Tri Rismaharini menyatakan dalam intruksinya kepada seluruh jajarannya untuk membangun lumbung sosial di area-area yang rawan bencana dengan bekerjasama dengan pemerintah daerah (Pemda) dan kepada pengemban yang bersangkutan.
Dalam mengantisipasi bencana alam di indonesia, hal itu telah dilakukan oleh Mensos yang bergerak cepat dengan menambah keberadaan Kampung Siaga Bencana (KSB) dan lumbung sosial di bermacam-macam tempat yang rawan akan bencana.
Dengan dibangunnya KSB bertujuan untuk melatih kesiapsiagaan masyarakat dari ancaman bencana dengan menyelenggrakan kegiatan berbasis masyarakat, seperti memberikan arahan berupa pembekalan tata cara mengevakuasi, pendirian shelter, pertolongan pertama, dan penyiapan lumbung sosial.
Keberadaan KSB dimaksudkan untuk memetakan sumber daya alam, Sumber Daya Alam (SDM), dan infrastruktur yang tentunya dapat berperan sebagai pendukung saat kondisi terjadi bencana alam.
Daerah yang tergolong paling rawan bencana adalah Jawa Barat, termasuk Sumedang dan oleh sebab itu Kemetrian Sosial (Kemensos) membangun KSB di Kabupaten Sumedang di dua Kecamatan, yakni Tanjungkerja dan Cimanggu.
Kabupaten Sumedang yang topografi perbukitannya menyimpan potensi bencana alam semacam longsor, perlu diwaspadai serta diharuskan ada kesiapsiagaan dari masyarakat yang keberadaannya dekat dengan ancaman bencana tanah longsor.
Sedangkan, sebelumnya pada Sabtu (9/1/2021) terjadi bencana longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Sumedang. Saat kejadian masyarakat tidak siap dengan bencana yang tiba-tiba datang sehingga mengakibatkan 16 korban jiwa dan puluhan orang luka-luka.
Dengan meninjau lokasi pada Minggu (10/1/2021), Mensos mendatangkan bantuan dan memerintahkan segera membangun KSB supaya masyarakat dapat melakukan mitigasi bencana, mempunyai kesiapsiagaan, dan hinga kini dengan adanya KSB masyarakat sekitar siap ketika tiba-tiba bencana alam datang, seperti tanah longsor.
Berdasarkan data dari Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (Dit PKSBA) hingga Desember 2021 menyebutkan KSB sudah tersebar di 34 provinsi dengan total 854 lokasi dengan KSB terbanyak di Jawa Barat, yaitu 99 lokasi.
“Hingga Desember 2021 total terdapat 854 KSB yang tersebar di 34 provinsi di seluruh indonesia dengan jumlah lokasi terbanyak yaitu 99 KSB berada di provinsi Jawa Barat,” tutur Plt Direktur PKSB Iyan Kusmadiana diwakili Sub Koordinator Mitigasi Tota Oceana Zonneveld, diperoleh dari laman Kemensos.go.id, Jumat (4/3/2022).
Tota juga menambahkan, hingga kini total lumbung sosial sebanyak 208 di 13 provinsi, yaitu Jawa Barat 43; Jawa Tengah 37; Jawa Timur 15; Banten 3; Kalbar 47; Kalsel 7; Kaltara 2; Kaltim 2; NTT 16; Sulsel 11; DI Yogyakarta 2; Aceh 14; dan NTB 9.