FirstIndonesiaMagz.id– Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menghadiri Forum Belt and Road di Beijing pekan ini. Dia akan memamerkan proyek kereta cepat Whoosh yang baru-baru ini diresmikan.
Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Erick Thohir dalam sebuah wawancara bersama Reuters, Jokowi akan menyampaikan rencana untuk memperpanjang jalur kereta cepat ke Kota Surabaya dalam pertemuan bilateral dengan Presiden China Xi Jinping di Forum Belt and Road nantinya. Keduanya juga akan mendiskusikan hubungan perdagangan.
Selain itu, Indonesia juga mengincar investasi China di proyek-proyek energi terbarukan. Kerja sama dengan China akan berjalan paralel dengan Kemitraan Transisi Energi Berkeadilan (Just Energy Transition Partnership/JETP), sebuah kesepakatan senilai USD20 miliar antara Indonesia dengan Amerika Serikat (AS) serta negara maju lainnya.
Kerja sama dengan China akan berjalan paralel dengan Kemitraan Transisi Energi Berkeadilan (JETP), sebuah kesepakatan senilai USD20 miliar antara Indonesia dengan Amerika Serikat (AS) dan negara maju lainnya.
Implementasi JETP belum berjalan lancar. Banyak pejabat senior Indonesia mengeluhkan keengganan Barat enggan membiayai pemensiunan dini pembangkit listrik tenaga batu bara.
Selain itu, pembiayaan di bawah JETP dikenakan bunga tinggi. Indonesia telah berjanji untuk mencapai emisi gas rumah kaca nol pada 2060.
“China telah membuat langkah besar dalam pengembangan energi terbarukan dan memiliki pembangkit listrik tenaga air yang sangat besar. Jadi akan sangat baik untuk belajar dari kesuksesan tersebut,” ujar Erick.
Ia menambahkan bahwa Indonesia terbuka untuk bekerja sama dengan negara manapun dalam mencapai tujuan iklimnya. Namun, kerja sama tersebut harus sesuai dengan kriteria yang ditetapkan Indonesia.
“Kami ingin ini sesuai dengan rencana besar kami, cetak biru Indonesia, bukan cetak biru negara lain,” ujar Erick.