FirstIndonesiaMagz.id- Meskipun terjadi perlambatan ekonomi global pada tahun 2023, pertumbuhan ekonomi yang positif di negara-negara mitra dagang utama pada bulan April 2023 mendorong perbaikan kinerja industri pengolahan migas. Hal ini tercermin dari pertumbuhan bisnis di beberapa negara. Di antara negara-negara mitra utama Indonesia.
Selain itu, terkendalinya inflasi di negara mitra dan tren penurunan harga bahan baku juga mendorong industri untuk terus berekspansi. Momentum Hari Raya di bulan April juga mendongkrak kinerja beberapa sektor nonmigas.
Kondisi tersebut tercermin dari Industrial Confidence Index (ICI) pada bulan April yang kembali menunjukkan nilai pertumbuhan.
“Indeks Kepercayaan Industri (IKI) April 2023 mencapai 51,38, melambat 0,49 poin dibandingkan Maret 2023,” kata Juru Bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Febri Hendri Antoni Arif, menyampaikan saat rilis IKI April 2023 di Jakarta, Jumat (28/04).
Meski melambat, jumlah subsektor industri meningkat pada April 2023 menjadi 15 subsektor industri dibandingkan Maret 2023 yang hanya terdapat 14 sektor industri yang pangsa PDB nonmigasnya. Industri manufaktur pada tahun 2022 mencapai 80,2%.
Rasio ini didukung oleh subsektor yang memiliki kontribusi cukup besar, seperti industri makanan; Industri kimia dan produk yang terbuat dari bahan kimia; dan industri kendaraan bermotor, trailer dan semi-trailer.
Dilihat dari variabel desain, pada April 2023, seluruh variabel tarif yang membentuk IKI akan melakukan ekspansi.
Namun jika dilihat lebih dalam, penurunan nilai IKI ini disebabkan oleh penurunan nilai variabel persediaan produk sebesar 2,67 poin menjadi 52,33 yang menandakan adanya peningkatan persediaan, dan variabel Pesanan baru mengalami penurunan sebesar 0,76 poin 50,57, atau pengurangan pesanan baru.
Sebaliknya nilai variabel produksi meningkat dari 50,69 pada Maret 2023 menjadi 52,08 pada April 2023. Variabel indeks pesanan baru masih didominasi oleh pesanan dalam negeri. (A/rilis)