
FirstIndonesiaMagz.id- PT Pertamina (Persero) mampu meningkatkan peran strategisnya dalam penyediaan energi Indonesia dengan menguasai dua blok migas raksasa, yaitu blok Rokan di Riau dan blok Mahakam di Kalimantan Timur. Kemampuan Pertamina dalam menjalankan operasi dan bisnis migas di kedua blok ini membawa semangat baru dan melambangkan kebangkitan nasional untuk mewujudkan ketahanan energi, kemandirian dan kedaulatan negara.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero)Fadjar Djoko Santoso mengungkapkan, sejak beroperasinya Blok Mahakam dan Blok Rokan, Pertamina mampu meningkatkan produksi migas sehingga meningkatkan kinerja sektor hulu perseroan.
“Blok Mahakam dan Rokan merupakan lapangan-lapangan migas mature. Melalui beragam inovasi dan penerapan teknologi yang tepat, Pertamina berhasil menahan laju penurunan produksi alamiah dan sekaligus meningkatkan produksi migas Pertamina yang sangat penting dalam mendukung pemenuhan kebutuhan energi Indonesia,” ujar Fadjar.
Menurut Fadjar, Pertamina akan terus melakukan investasi dengan melakukan pengeboran sumur baru, sebuah langkah strategis untuk mempertahankan tingkat produksi di lapangan migas yang sudah tua. Pertamina menerapkan praktik terbaik, inovasi dan teknologi yang dapat meningkatkan keselamatan, kecepatan dan mengurangi biaya pengeboran.
Fadjar menambahkan, Pertamina akan terus melakukan pengeboran secara agresif. Hasilnya, Pertamina berhasil menemukan cadangan minyak dan gas bumi baru, puluhan miliar kaki kubik gas, dan jutaan barel minyak di blok Mahakam pada tahun 2022.
Pada tahun 2023, Pertamina kembali berhasil melakukan penemuan ( penemuan) gas dan kondensat dari sumur eksplorasi Adiwarna-1x di blok Mahakam. Dengan kedalaman pengeboran akhir 4.290 meter, lapisan gas hidrokarbon dan kondensat dapat ditemukan.
Di blok Rokan, PT Pertamina aktif melakukan program pengeboran Pertamina Hulu Rokan (PHR). Produksi minyak PHR saat ini sebesar 161 ribu barel minyak per hari (MBOPD), lebih tinggi dibandingkan produksi sebelum serah terima jalur tersebut. Dengan pengeboran tersebut, jumlah cadangan migas di blok Rokan bertambah puluhan juta barel setelah satu tahun alih kelola.PHR mampu mengebor lebih dari 1.000 sumur dan menyelesaikan 15.000 Tugas Pekerjaan (WO) dan Pelayanan Sumur Intervensi Sumur (WIWS) yang memakan 60% tingkat komponen dalam negeri (TKDN).
Pada tahun 2024, PHR akan terus meningkatkan produksi migas dengan melakukan pengeboran terpadu untuk menghasilkan sumur minyak yang berkualitas, efisien, andal, dan aman. Sebanyak 570 sumur akan dibor untuk menambah cadangan minyak nasional WK Rokan.Rokan merupakan blok migas paling produktif sepanjang sejarah perminyakan Indonesia, dengan lebih dari 11 ribu sumur aktif, jaringan pipa sepanjang 13 ribu kilometer, atau sekitar dua kali panjang Sabang hingga Merauken.
Rokan memproduksi lebih dari 11 miliar barel minyak dari beberapa ladang besar antara lain Minas, Duri, Bangko, Bekasap, Balam Selatan, Kotabatak, Tantani, Pematang, Petapahan dan Pager.
Sebagai pemimpin transisi energi di Indonesia, Pertamina berkomitmen mendukung tujuan net zero emisi pada tahun 2060, dengan terus menggalakkan program-program yang berdampak langsung pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Seluruh kegiatan tersebut sejalan dengan penerapan prinsip-prinsip lingkungan hidup, sosial dan tata kelola (ESG) di seluruh area bisnis Pertamina.. ***