FirstIndonesiaMagz.id– PT Waskita Beton Precast Tbk menegaskan komitmennya terhadap penerapan prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan (K3L) melalui berbagai program strategis, inovasi teknis, dan pendekatan manajerial yang terintegrasi.
Pada Kamis (12/6), PT Waskita Beton Precast Tbk telah mengikuti kegiatan wawancara penjurian OSH Asia’s Summit (OAS) 2025.
OAS 2025 diselenggarakan oleh First Indonesia Magazine bersama para profesional terkemuka di bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Kegiatan ini melalui beberapa tahapan, seperti wawancara penjurian, penilaian dari para dewan juri, dan tahap finalnya yaitu perolehan penghargaan.
OAS 2025 menjadi kegiatan corporate rating (award) tahunan di bidang Safety dengan tujuan memetakan persoalan dan tantangan yang ada di perusahaan dalam bidang K3 atau HSSE.
Dalam kegiatan wawancara penjurian ini, paparan secara daring oleh Irfan Panjaitan selaku Kepala QSHE dan Piton Amos selaku Manager Dept. SHE.
Sebagai anak perusahaan dari PT Waskita Karya (Persero) Tbk yang berdiri sejak 2014, Waskita Beton Precast menetapkan visi untuk menjadi partner terpercaya dalam industri beton terintegrasi, konstruksi dan modular di Indonesia. Dalam mencapai tujuan tersebut, perusahaan tidak hanya berfokus pada produk dan layanan, tetapi juga pada tata kelola, kompetensi SDM, dan keberlanjutan bisnis yang sehat dan bertanggung jawab.
Waskita Beton Precast telah membentuk struktur organisasi yang kuat untuk mendukung implementasi sistem K3L, termasuk pembentukan Panitia Pembina K3 (P2K3) yang disahkan oleh Disnaker DKI Jakarta. Dengan garis koordinasi yang jelas dari manajemen puncak hingga pelaksana lapangan, perusahaan memastikan seluruh proses operasional memenuhi standar keselamatan dan mutu yang ketat.
Budaya keselamatan kerja terus dibangun melalui berbagai aktivitas, seperti kampanye SHE, seminar nasional, pelatihan investigasi insiden, dan penghargaan SHE Reward. Pengukuran Safety Maturity Level yang melibatkan 481 responden dari berbagai level manajemen menunjukkan skor rerata 3,59 (proaktif), mengindikasikan partisipasi aktif tenaga kerja dalam mendorong keselamatan secara bottom-up.
Salah satu inovasi teknis unggulan Waskita Beton Precast adalah pembuatan penutup bak silo untuk mengendalikan debu semen saat pengisian. Dengan biaya hanya Rp 1,7 juta, inovasi ini mampu mencegah risiko penyakit akibat kerja (ISPA, dermatitis), sekaligus menghindari potensi kerugian finansial sebesar Rp 40 juta akibat terhentinya proses produksi.
Waskita Beton Precast juga telah membangun sistem tanggap darurat yang mencakup struktur tim lengkap, prosedur simulasi, dan pelatihan berkala di seluruh unit kerja. Setiap tingkat krisis—dari insiden ringan hingga kejadian yang berpotensi merusak reputasi—telah diklasifikasikan dan disiapkan langkah penanganannya secara sistematis. Perusahaan juga memastikan semua informasi disalurkan melalui jalur resmi guna menghindari disinformasi.
Selain itu, Waskita Beton Precast telah tersertifikasi sistem manajemen terintegrasi ISO 9001, 14001, dan 45001, serta SMK3 dari Kemnaker RI.
Waskita Beton Precast menampilkan bahwa keselamatan bukan hanya kewajiban hukum, melainkan bagian dari strategi keberlanjutan perusahaan. Dengan pendekatan holistik yang menggabungkan sistem, budaya, inovasi, dan manajemen risiko, Waskita Beton Precast patut menjadi teladan dalam pengelolaan SHE di industri beton nasional.