Resepsi Puncak Satu Abad Nahdlatul Ulama

FirstIndonesiaMagz.id– Nahdlatul Ulama (NU) menjadi salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia. Tepat pada tahun ini, NU menginjak usia 1 Abadnya.

Berdasarkan perhitungan kalender Hijriah, NU berdiri pada 16 Rajab 1344 Hijriah. Tandanya, NU akan mencapai usianya yang ke-100 tahun pada 16 Rajab 1444 Hijriah atau bertepatan dengan 7 Februari 2023.

PBNU pun telah menggelar peringatan puncak harlah 1 Abad NU di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur selama 24 jam nonstop pada Selasa (7/2).

Juru Bicara Panitia Puncak Harlah 1 Abad NU Rahmat Hidayat Pulungan mengatakan panitia telah menyiapkan beragam kegiatan sepanjang hari. Mulai kegiatan yang bersifat ritual keagamaan, resepsi puncak harlah, karnaval Nusantara, panggung hiburan rakyat, hingga bazar UMKM.

Puncak Harlah 1 Abad NU sudah dimulai sejak Selasa dini hari pukul 00.00 WIB dengan kegiatan ritual keagamaan qiyamul lail.

Kegiatan tersebut diisi dengan pembacaan Manaqib Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, Ratib al-Attas, Asmaul Husna, ijazah kubra, hingga salat berjamaah dan selawat bersama Habib Syech.

Kegiatan tersebut dilanjutkan dengan agenda pagi hari sekitar pukul 07.00 WIB diadakan agenda formal puncak resepsi 1 Abad NU. Kegiatan ini diisi dengan istigasah kubro dan dilanjutkan dengan berbagai sambutan.

Mulai dari sambutan dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, khutbah iftitah dari Rais Aam PBNU Miftachul Akhyar dan sambutan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf serta amanat Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi).

Acara tersebut juga dimeriahkan oleh penampilan marching band dan iringan musik orkestra pimpinan Addie MS dengan paduan koreografi Denny Malik dari 12.000 anggota Banser, serta penampilan Qosimah dan Woro Widowati.

Perhelatan akbar tersebut menandakan NU sudah memasuki abad kedua. Lantas, langkah apa yang akan ditempuh organisasi yang didirikan para ulama-ulama Indonesia yang kini dipimpin KH Miftachul Akhyar sebagai rais aam dan KH Yahya.

Memasuki abad kedua ini, NU memakai tagline ’Merawat Jagat Membangun Peradaban’ yang diproklamirkan langsung oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmat 2022-2027.  Bukan hanya sekadar frasa tanpa makna, langkah-langkah konkret yang tidak hanya berbicara konsep tentu saja perlu diambil.

Adapun pemaknaan menarik tentang ‘Merawat Jagat Membangun Peradaban’ sempat disampaikan oleh aktivis muda NU, Gus Muhammad Al-Fayyadl. Ia memberikan dua makna, Yaitu membangun peradaban iman dan ilmu. Membangun Peradaban bukan sekadar peradaban bermodal senjata, uang, dan kekuasaan yang menjadi ciri peradaban modern kapitalis. Peradaban iman dan ilmu adalah peradaban akhlak luhur yang selaras dengan pesan kenabian.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here