Source MUI Sulteng

FirstIndonesiaMagz.id, Jakarta – Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengkritik wacana pemberian bantuan sosial (bansos) kepada korban judi online yang diusulkan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy.

MUI berpendapat bahwa korban judi online tidak layak mendapatkan bantuan dari pemerintah. Ketua MUI bidang dakwah dan ukhuwah, Kholil Nafis, menanggapi bahwa pemberian bansos bagi korban judi online dinilai tidak tepat dan tidak ada landasan hukumnya.

“Subsidi atau bantuan yang diberikan kepada pemain judi online berpotensi akan digunakan kembali untuk berjudi,” ucap Kholil.

Wacana ini telah menimbulkan polemik di masyarakat. Sebagian masyarakat mengatakan bahwa negara harus hadir dalam memberi perlindungan ekonomi, sementara sebagian lainnya menganggap judi online sudah membuat negara rugi.

Muhadjir Effendy sendiri menjelaskan bahwa pernyataannya mengenai korban judi online yang mendapatkan bansos telah menjadi kontroversi publik. Dia menegaskan bahwa korban judi online bukan pelaku, namun keluarga yang terdampak akibat judi online.

Tidak hanya MUI, Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR juga mengkritik pernyataan Muhadjir. Ketua Fraksi PKS DPR, Jazuli Juwaini menuturkan bansos hanya untuk rakyat miskin yang benar-benar membutuhkan.

Di sisi lain, Wakil Ketua Komisi III DPR, Habiburokhman, sepakat dengan usulan Muhadjir soal memberikan bansos untuk keluarga korban judi online. Menurutnya, bantuan negara tersebut untuk memastikan ketersediaan kebutuhan pokok keluarga yang terdampak judi online.

MUI menghimbau agar pemerintah dan Satgas pemberantasan judi online secara masif melakukan langkah-langkah preventif agar masyarakat tidak terjerat dan terjebak dalam permainan judi online.

MUI juga mempertanyakan mengapa orang yang melanggar hukum dan melanggar norma agama dan Pancasila diberikan sebutan khusus untuk mendapat Bansos. MUI mengkhawatirkan akan banyak orang yang berjudi terang-terangan mengaku berjudi dan yang tidak berjudi pun bisa mengaku bahkan kemungkinan akan ada masyarakat berjudi karena keluarganya diberi prioritas untuk mendapatkan Bansos.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here