Potret Penandatanganan kerja sama Pemprov DKI dan Bali (Dok. Monitor.co.id)

Jakarta, FirstIndonesiaMagz.id-Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan Pemerintah Provinsi Bali sepakat bekerja sama demi upaya pengembangan potensi daerah dan peningkatan pelayanan publik.

“Hari ini kami dan Provinsi Bali bisa bersepakat untuk berbagi bantuan dan pengalaman terkait dengan proses MRT, LRT, atau kendaraan massal yang berbasis kereta,” kata Pejabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono saat sambutan dalam penandatanganan perjanjian kerja sama antara Pemprov Bali dan PT MRT Jakarta (Perseroda) di Ruang Pola, Balai Kota, Jakarta, Senin kemarin(10/7).

Heru mengatakan pihaknya sepakat untuk memberikan bantuan dan berbagi pengalaman soal pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) atau kendaraan massal berbasis kereta.

“Dulu kita mulai dari Gubernur DKI Joko Widodo dan lanjut sampai hari ini. Mungkin suasananya berbeda dengan Bali, saya rasa Pak Wayan sebagai Gubernur Bali satu irama mungkin dan sudah ada contohnya DKI Jakarta,” ucap Heru, sebagaimana yang dimuat Antara.com.

Lebih lanjut, terkait harga tiket ke pengguna, Heru menyebut dapat disesuaikan dengan kondisi di lapangan. “Harga tiket mungkin Pemprov Bali bisa lebih mudah menentukan dibanding dengan Pemda DKI. Karena Pemda DKI ini sifatnya memberikan pelayanan publik. Tapi di Bali kan juga memberikan pelayanan publik terhadap turis. Nah, sehingga tiket bisa lebih sesuai realitas di lapangan nilainya berapa,” ucapnya.

Di sisi lain Gubernur Bali I Wayan Koster menyampaikan masalah yang saat ini tengah dihadapi Bali terkait transportasi publik adalah kemacetan. Hal ini disebabkan karena ekonomi Bali sudah pulih dan daya tarik Pariwisata semakin meningkat.

“Salah satu masalah adalah macet, terutama di Kabupaten Badung dan Denpasar. Itulah sebabnya, kami mulai memikirkan transportasi publik, salah satu yang sedang kami kembangkan adalah pengembangan transportasi berbasis rel,” tutur Koster.

Pemprov Bali menyampaikan bahwa Bali sendiri membutuhkan pengalaman yang selama ini telah berjalan di Jakarta untuk nantinya diberlakukan sesuai dengan kondisi di Bali.

Dalam kesempatan terpisah, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta Joko Agus Setyono menyatakan langkah selanjutnya untuk kerja sama ini meliputi pengembangan dan promosi kebudayaan, pariwisata dan ekonomi kreatif serta penyelenggaraan ketahanan pangan.

Selain itu peningkatan kapasitas sumber daya manusia, pengembangan badan usaha milik daerah, serta pengembangan transportasi publik juga termasuk dalam lingkup kerja sama tersebut.

Joko berharap, adanya penandatanganan kerja sama ini diharapkan Pemprov DKI Jakarta dan Pemprov Bali dapat melakukan komunikasi lebih lanjut untuk perumusan kerja sama sehingga hasilnya dapat dirasakan secara nyata.

Pembangunan awal LRT di Bali rencananya mencapai 9 KM. LRT juga ditargetkan bakal mencakup Canggu sampai Klungkung.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here