Dok. Istimewa/DetikSulsel

FirstIndonesiaMagz.id – Banjir bandang di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, telah mengakibatkan 27 rumah warga hanyut dan sekitar 409 orang mengungsi.

“Ada sekitar 27 rumah yang hanyut. Di mana ada 22 rumah di Kecamatan Ulumanda dan lima rumah di Kecamatan Malunda,” ujar Kepala BPBD Majene Ilhamsyah, Rabu (23/11).

Terjadinya banjir bandang ini disebabkan cuaca ekstrem di Majene sejak Jumat (18/11) lalu.

Berdasarkan data yang dilaporkan sebanyak 409 orang telah mengungsi.

“Mereka mengungsi di Desa Salutambung, Kecamatan Ulumanda. Disitu yang cukup parah karena banjir bandang yang disebabkan Sungai Tubo meluap. Kalau di beberapa desa di Ulumanda juga tertutup karena ada longsor,” katanya.

Ilhamsyah mengungkapkan, banjir bandang di Majene telah membuat ribuan rumah di empat kecamatan terdampak.

Menurut CNNIndonesia, di Kecamatan Malunda sekitar 1.240 rumah terendam dan 5 rumah hanyut, Kecamatan Banggae sekitar 16 rumah terendam, Kecamatan Tubo Sendana ada sekitar 40 rumah, dan Kecamatan Ulumanda sekitar 22 rumah yang hanyut dan 30 rumah rusak berat.

“Sementara itu, kondisi terakhir air kini telah surut. Sedangkan di Kecamatan Tubo yang melintasi jalan trans Sulawesi sudah dibersihkan dan bisa dilewati kendaraan,” tuturnya.

Sebagai informasi, sebelumnya pada Sabtu (19/11), BPBD langsung bertindak cepat membangun posko bencana .

Di sisi lain, Pemkab Majene telah menetapkan status tanggap darurat atas bencana longsor dan banjir.

Status tersebut berlaku selama 14 hari atau hingga 2 Desember mendatang.

Penetapan tersebut tercantum dalam Keputusan Bupati Mejene nomor: 1034/HK/KEP-BUP/XI/2022.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here