Peringatkan Perubahan Iklim, BMKG: Bisa Ganggu Akses Sumber Daya Air

FirstIndonesiaMagz.id– Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, memperingatkan dampak perubahan iklim bisa menghambat keadilan akses terhadap sumber daya air yang merupakan salah satu hak asasi manusia yang paling mendasar.

Dwikorita menyatakan bahwa perubahan iklim telah meningkatkan tekanan terhadap sumber daya air, sehingga membuat wilayah produksi pangan global rentan terhadap gangguan. 

Dwikorita juga menekankan bahwa masyarakat di negara-negara berkembang dan kepulauan merasakan dampak paling signifikan dari cuaca ekstrem dan bencana terkait iklim.

Karenanya, inisiatif peningkatan kapasitas menjadi sangat penting, terutama di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, keuangan, tata kelola, dan manajemen.

Selain itu, Dwikorita berharap penyelenggaraan Forum Air Dunia di Bali pada 2024 dapat mengatasi disparitas kapasitas antar negara dan menghasilkan solusi konkret untuk melawan ancaman perubahan iklim terhadap sumber daya air.

Forum Air Dunia, yang diadakan setiap tiga tahun, telah memilih Indonesia sebagai negara tuan rumah untuk edisi ke-10, yang diselenggarakan bersamaan dengan Dewan Air Dunia.

Sementara, Penasihat Senior Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Maulidya Junica, menekankan bahwa Manajemen sumber daya air tidak hanya melibatkan aspek teknis, tetapi juga memiliki dimensi politis, sehingga penting untuk diberikan prioritas sebagai fokus utama kebijakan.

“Ini merupakan pertemuan terbesar para pihak yang terkait dengan sumber daya air,” Junica.

Di sisi lain, Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Nani Hendriati, menyatakan bahwa World Water Forum diharapkan dapat memberikan solusi terhadap tantangan penyediaan air bersih untuk kemakmuran bersama.

Nani menegaskan bahwa tema World Water Forum ke-10 Water for Shared Prosperity sangat relevan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya nomor 6 untuk menjamin akses air bersih dan sanitasi untuk semua.

“Karena itu, forum ini mendorong negara-negara di seluruh dunia untuk menempatkan isu-isu terkait air sebagai pusat agenda global,” ujar Nani.

Hasil dari World Water Forum ke-10 ini akan dituangkan dalam Deklarasi Bali sebagai wujud komitmen bersama untuk mengembangkan kebijakan terkait air bersih dan sanitasi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here