Pertamina Geothermal (PGEO) dan AGIL Kebut Pengembangan Dua Lapangan Panas Bumi di Kenya

FirstIndonesiaMagz.id– PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) meraih kesepakatan dengan perusahaan pengembang panas bumi Kenya, Geothermal Development Company Ltd. (GDC) dan Africa Geothermal International Ltd. (AGIL), untuk mengebut pengembangan dua lapangan panas bumi di Kenya. PGE dan kedua mitra itu menargetkan pengembangan dapat dimulai pada tahun ini.

PGEO dan GDC pada pembicaraan tingkat tinggi yang berlangsung di kantor pusat GDC, di Nairobi, Kenya, telah mendiskusikan dukungan Pemerintah Kenya dalam percepatan proyek pengembangan lapangan panas bumi Suswa, area vulkanis di wilayah Narok, Kenya. GDC merupakan pengembang panas bumi yang sepenuhnya dimiliki Pemerintah Kenya.

Direktur Utama PGEO Julfi Hadi menyampaikan, pertemuan di Nairobi merupakan tindak lanjut dari kesepakatan awal dengan GDC dan AGIL pada 2023. Di mana, PGEO dan GDC pada 15 September 2023 telah menandatangani Non-Disclosure Agreement (NDA) untuk pengembangan potensi panas bumi di Kenya dan Indonesia.

PGEO dan AGIL juga telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) untuk pengembangan lapangan panas bumi Longonot di kawasan Great Rift Valley, Kenya, pada 22 Agustus 2023.

Menurut Julfi, salah satu agenda utama pertemuan lanjutan dengan GDC adalah membahas hasil kajian teknis awal oleh PGE terhadap lapangan Suswa yang diperkirakan memiliki potensi sumber daya sebesar 200 MW. Namun, masih diperlukan kajian lebih lanjut untuk mengonfirmasi besaran potensi tersebut melalui pengeboran eksplorasi.

Untuk itu, Pertamina Geothermal dan GDC berencana menandatangani Joint Development Agreement (JDA) yang akan mengatur peran GDC dalam eksplorasi pada dua sumur pertama melalui skema government drilling dan kemungkinan eksplorasi lanjutan pada tiga sumur lain yang akan dilakukan PGEO.

“Kami menargetkan implementasi JDA di pertengahan 2024 dan target pengeboran oleh GDC di akhir 2024 atau awal 2025,” kata Julfi Hadi dalam keterangan resminya pada Senin (11/3).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here