Proses Pemilihan Paus Baru Dimulai, 133 Kardinal Ikuti Konklaf
Proses Pemilihan Paus Baru Dimulai, 133 Kardinal Ikuti Konklaf

FirstIndonesiaMagz.id– Vatikan memulai proses pemilihan pengganti Paus Fransiskus pada Rabu (7/5), dengan potensi pemungutan suara berlangsung selama beberapa hari. Paus Fransiskus wafat bulan lalu dalam usia 88 tahun. Pemilihan ini, yang dikenal sebagai konklaf, merupakan proses untuk menentukan pemimpin baru Gereja Katolik.

Sekitar 400.000 orang menghadiri pemakaman Paus Fransiskus yang dilaksanakan di Basilika Santa Maria Maggiore, Roma. Menurut laporan The Guardian, konklaf kali ini menjadi yang terbesar sepanjang sejarah dengan 133 kardinal yang memiliki hak suara.

Sebelum memulai konklaf, para kardinal mengadakan pertemuan terakhir pada Selasa (6/5) pagi. Mereka kemudian dipindahkan ke Casa Santa Maria dan akan diputus dari komunikasi luar, termasuk menyerahkan ponsel mereka, selama proses pemilihan berlangsung. Mereka hanya diperbolehkan berpindah antara tempat tinggal dan Kapel Sistina menggunakan bus.

Sebagai bentuk duka, lonceng Gereja Katedral di Jakarta berdentang selama empat menit untuk mengenang wafatnya Paus Fransiskus. Dalam proses konklaf, seluruh kardinal beserta staf pendukung – termasuk koki, petugas kebersihan, sopir, dan tenaga medis – diwajibkan menjaga kerahasiaan secara ketat.

Setiap hari dilakukan dua sesi pemungutan suara, masing-masing pada pagi dan sore. Setelah setiap sesi, cerobong asap di atas Kapel Sistina akan mengeluarkan asap: hitam jika belum ada keputusan, putih jika paus baru telah terpilih.

Jika proses pemilihan belum juga menghasilkan keputusan setelah tiga hari, maka para kardinal akan diberikan waktu sehari untuk merenung sebelum melanjutkan kembali pemungutan suara.

Sebelum wafatnya Paus Fransiskus, spekulasi mengenai siapa penggantinya sudah mulai mencuat. Beberapa nama yang disebut sebagai kandidat kuat dari kalangan moderat adalah Robert Prevost dari AS, Pietro Parolin dari Italia, dan Luis Antonio Tagle dari Filipina. Sementara dari kelompok konservatif, ada Peter Erdo dari Hungaria dan Robert Sarah dari Guinea.

Namun demikian, konklaf sering kali menghasilkan kejutan. Jorge Mario Bergoglio, yang tidak dianggap sebagai kandidat utama pada tahun 2013, justru terpilih menjadi Paus Fransiskus.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here