FirstIndonesiaMagz.id– Sebagai perusahaan pertambangan yang beroperasi di Kabupaten Halmahera Timur, PT Nusa Karya Arindo (NKA) menempatkan keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat sebagai fondasi utama dalam menjalankan operasionalnya.
Pada Kamis (30/10), PT Nusa Karya Arindo telah mengikuti kegiatan wawancara penjurian Indonesia CSR Excellence Award (ICEA) 2025 yang diselenggarakan oleh First Indonesia Magazine bersama para konsultan CSR, pakar ekonomi, keuangan, lembaga terkait, serta dukungan Kementerian dan Lembaga terkait.
ICEA 2025 merupakan kegiatan penilaian dan pemberian penghargaan (award) tahunan kepada perusahaan-perusahaan BUMN, BUMD dan Swasta yang telah menjalankan program Corporate Social Responsibelity (CSR)/ Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL)/ Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)/ Community Development terbaik.
Adanya ICEA ini diharapkan dapat mendorong dan menjadi penyemangat serta tantangan tersendiri bagi perusahaan maupun lembaga pemerintahan untuk terus meningkatkan program CSR dengan merumuskan kembali program CSR-nya, guna mempertahankan kawasan sebagai pusat pertumbuhan (epicentrum of growth).
Dalam kegiatan ICEA 2025 ini akan melalui beberapa tahap meliputi kegiatan penjurian dan penilaian dari para dewan juri serta tahap final-nya perolehan penghargaan.
Pada saat kegiatan wawancara penjurian, paparan materi oleh Fitrawanti Maulud selaku ComDev Senior Officer serta Ryan Prihantoro selaku HSE Junior Specialist dan turut hadir Vegy Sagita selaku HC,GA & CSR Manager serta Hanafi Wahab selaku CSR ER Asst Manager.
Melalui dua program unggulan—Program Beasiswa NKA Sakolar dan NKA Green Program—perusahaan menunjukkan bagaimana tanggung jawab sosial (CSR) dapat berjalan selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), standar ISO 26000, serta prinsip Environmental, Social and Governance (ESG).
Program Beasiswa NKA Sakolar merupakan wujud nyata komitmen perusahaan dalam mendukung peningkatan kapasitas sumber daya manusia di wilayah lingkar tambang. Program ini dirancang berdasarkan Rencana Induk Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (RI PPM) PT Nusa Karya Arindo dan berfokus pada pemberian akses pendidikan tinggi bagi generasi muda di lima desa di Kecamatan Kota Maba—yakni Desa Tewil, Soagimalaha, Maba Sangaji, Wailukum, dan Soa Sangaji.
Sejak diluncurkan pada 2023, program ini telah menyalurkan bantuan pendidikan kepada 232 mahasiswa aktif jenjang Diploma dan S1, dengan total bantuan mencapai Rp 1,69 miliar. Skema bantuan yang diberikan meliputi Beasiswa Awal Studi, Beasiswa SPP Setiap Semester, dan Beasiswa Akhir Studi, yang disesuaikan dengan kebutuhan serta kondisi ekonomi penerima manfaat. Sekitar 65 persen peserta program berasal dari keluarga berpenghasilan rendah di wilayah operasi perusahaan.
Lebih dari sekadar bantuan biaya pendidikan, NKA Sakolar menjadi sarana pemberdayaan yang mengedepankan prinsip transparansi, kesetaraan, dan akuntabilitas. Dalam pelaksanaannya, program ini dijalankan secara kolaboratif bersama pemerintah desa dan tim verifikator lokal yang ditunjuk resmi oleh camat. Pendekatan partisipatif ini memastikan program tepat sasaran dan memiliki dampak sosial yang berkelanjutan.
Ke depan, program ini dirancang untuk berkembang menjadi inisiatif pendidikan jangka panjang dengan konsep “Satu Kecamatan Satu Dokter”, guna memperluas dampak sosial di bidang pendidikan dan kesehatan masyarakat sekitar tambang.
Selain fokus pada pendidikan, PT Nusa Karya Arindo juga memperkuat kontribusinya terhadap pelestarian lingkungan melalui NKA Green Program—sebuah inisiatif kolaboratif antara Departemen CSR dan Departemen Environment. Program ini lahir dari kebutuhan reklamasi lahan pascatambang sekaligus pemberdayaan masyarakat di sekitar wilayah operasi.
Melalui pendekatan Creating Shared Value (CSV), NKA menggandeng masyarakat di enam desa lingkar tambang untuk membentuk kelompok pembibitan yang mengelola lahan pekarangan tidak produktif menjadi ruang hijau produktif. Hingga tahun 2025, telah terbentuk enam kelompok pembibitan aktif yang berhasil memproduksi lebih dari 14 ribu bibit berbagai jenis tanaman, baik pionir cepat tumbuh (fast growing) seperti sengon dan gamal, maupun tanaman lokal seperti ketapang, bintangur, dan gosale.
Selain memenuhi kebutuhan bibit reklamasi internal perusahaan, kelompok masyarakat ini juga telah menjadi pemasok bagi perusahaan lain di Halmahera Timur. Sepanjang 2024–2025, kegiatan pembibitan masyarakat mencatat nilai ekonomi mencapai Rp 81,6 juta, sekaligus menyerap 36 tenaga kerja lokal, mayoritas berasal dari kelompok pemuda usia 18–30 tahun.
Program ini tidak hanya mendukung SDG 15 (Life on Land) melalui pemulihan ekosistem darat, tetapi juga memperkuat SDG 2 (Zero Hunger) dengan peningkatan pendapatan masyarakat, serta SDG 17 (Partnership for the Goals) melalui kolaborasi multipihak antara perusahaan, pemerintah desa, lembaga pendidikan, dan masyarakat.
Melalui kedua program ini, PT Nusa Karya Arindo menegaskan komitmennya terhadap tanggung jawab sosial yang terukur, kolaboratif, dan berorientasi jangka panjang. Program Beasiswa NKA Sakolar membangun generasi cerdas dan berdaya saing, sementara NKA Green Program menumbuhkan kesadaran ekologis dan kemandirian ekonomi masyarakat.
Keduanya mencerminkan filosofi perusahaan bahwa pertambangan berkelanjutan tidak hanya menggali sumber daya alam, tetapi juga menumbuhkan kehidupan, pengetahuan, dan harapan bagi masyarakat sekitar.




























