Ilustrasi Global Boiling. dok.LPM Dimensi

FirstIndonesiaMagz.id– Dunia kini dicengangkan dengan istilah baru global boiling atau pendidihan global yang menggantikan era global warming.

Bisa dicermati bahwa kehidupan manusia tak bisa lepas dari penggunaan bahan bakar fosil. Meski demikian, setidaknya kita dapat meminimalisir pemakaiannya.

Atau cara lainnya dengan beralih ke pemanfaatan sumber energi terbarukan seperti matahari, angin hingga air, yang hanya mengeluarkan sedikit bahkan tidak ada emisi rumah kaca ke udara.

Sejumlah penyebab global boiling banyak disebabkan oleh kegiatan manusia sehari-hari. Berikut beberapa penyebab global boiling:

Pembakaran Bahan Bakar Fosil

Sebagaimana penjelasan di atas, bahan bakar fosil yang dibakar menghasilkan gas berupa karbon dioksida yang mencegah suhu panas matahari untuk lepas ke angkasa. Akibatnya, suhu panas berlebih tetap menetap di atmosfer bumi.

Bahan bakar fosil diketahui berguna bagi kehidupan manusia sehari-harinya. Di antaranya untuk menyalakan listrik dan penggerak kendaraan.

Penebangan Pohon

Pepohonan, tumbuhan dan tanaman punya peran penting. Karena mereka menyerap karbon dioksida hasil pembakaran bahan bakar fosil dari udara, dan melepaskan oksigen yang segar.

Namun manusia justru banyak menebang pohon di area hutan untuk memanfaatkan lahannya sebagai pertaniaan, pembangunan kota hingga berbagai infrastruktur.

Padahal, saat tumbuhan dan pohon ditebang, gas karbon yang tersimpan di dalamnya kembali lepas ke atmosfer dan berkontribusi terhadap pemanasan global.

Peternakan

Hewan ternak seperti sapi, kambing dan domba mengeluarkan kotoran yang menghasilkan gas metana, penyumbang efek rumah kaca. Dengan begitu, peternakan dalam jumlah besar berkontribusi besar terhadap pemanasan global.

Aliran Tenaga Listrik

Sebagian besar listrik masih dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil, yakni batu bara, minyak atau gas. Pembakaran ini menghasilkan karbon dioksida dan dinitrogen oksida yang mampu menangkap panas matahari penyebab pemanasan global.

Industri

Industri memerlukan energi untuk pembuatan barang-barang seperti semen, besi, baja, elektronik, plastik, pakaian, dan lainnya. Energi ini dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil yang kita ketahui akan menimbulkan emisi.

Pertambangan

Sama seperti industri, pertambangan juga memerlukan bahan bakar fosil untuk menggerakkan mesin-mesinnya. Demikian pembakaran ini melepaskan gas penyumbang pemanasan global.

Penggunaan Transportasi

Masih banyak orang yang menggunakan kendaraan berbahan bakar fosil seperti minyak bumi, dan inilah penyebab pemanasan global. Disebutkan, transportasi menjadi penyumbang utama emisi karbon dioksida yang merupakan gas rumah kaca.

Produksi Makanan Berlebih

Proses pembuatan makanan menghasilkan gas seperti karbon dioksida dan metana. Hal ini karena makanan yang dibuat adalah hasil dari pertanian, peternakan, pembukaan lahan hingga penggunaan energi untuk menjalankan peralatan dan mesin penunjangnya.

Selain itu, emisi rumah kaca juga berasal dari pengemasan dan pendistribusian makanan itu sendiri.

Mendirikan Bangunan Besar-besaran

Bangunan rumah, kantor, maupun lainnya mengkonsumsi banyak energi listrik. Sedangkan listrik masih banyak dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil, yang turut menyumbang emisi gas rumah kaca dalam jumlah besar.

Penggunaan Energi Berlebih

Tentu saja setiap manusia menggunakan berbagai peralatan dalam kesehariannya, seperti AC (air conditioner), pemanas ruangan, komputer, televisi, dan lainnya. Begitu juga manusia mengkonsumsi makanan, minuman, barang-barang, hingga pakaian.

Semua itu tentu dibuat melalui proses yang panjang, dengan berbagai peralatan yang sebagian besar digerakkan oleh pembakaran bahan bakar fosil.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here