FirstIndonesiaMagz.id, Jakarta- Pemilihan umum (Pemilu) adalah puncak demokrasi di mana warga negara memiliki kesempatan untuk memilih pemimpin dan wakil rakyat mereka. Keberhasilan proses demokrasi tidak hanya terletak pada hasil akhir, namun juga pada bagaimana pemilu itu sendiri dijalankan.
Pemilu yang damai tentu akan berdampak pada stabilitas dan keberlanjutan demokrasi. Pemilihan umum yang aman, transparan, dan bebas dari konflik menjadi indikator kematangan politik dan sosial masyarakat. Pemilu yang riang gembira dianggap sebagai pesta demokrasi yang patut dirayakan, seperti yang diungkapkan oleh Sekjen Relawan Prabowo (REPRO), Arya Sadhana.
Pentingnya pemilu damai juga disoroti untuk pemilih muda, terutama generasi Milenial dan Z, sebagai penerus untuk masa depan bangsa.
“Kami REPRO yang telah tersebar di 24 provinsi melihat, keberhasilan pembangunan Indonesia di masa depan adalah buah dari keputusan mereka terutama dalam hal memilih pemimpin melalui pemilu,” ujar Arya, Rabu (27/12).
Untuk itulah dikatakan mantan aktivis Reformasi 1998 itu, gerakan moral Pemilu Damai Pemilih Pandai atau #PDPP lahir dari rahim demokrasi Indonesia.
“Gerakan moral Pemilu Damai Pemilih Pandai (#PDPP) lahir sebagai upaya untuk menciptakan pemilu yang damai, dengan fokus pada pemilih yang cerdas,” ucap Arya.
Penyebaran hoaks di media sosial dianggap sebagai ancaman serius terhadap integritas pemilu, dan Arya Sadhana mengajak masyarakat untuk memilah dan memilih informasi dengan bijak.
Dalam konteks peningkatan hoaks yang signifikan, literasi digital dianggap penting untuk membantu masyarakat mengenali dan menghindari informasi palsu. Gerakan moral #PDPP diharapkan dapat membantu menciptakan masyarakat yang cerdas menuju era Indonesia Emas.