Dokumentasi wawancara penjurian OSH Asia's Summit 2025
Dokumentasi wawancara penjurian OSH Asia's Summit 2025

FirstIndonesiaMagz.id– PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU VI Balongan terus meneguhkan komitmennya dalam menjalankan operasional kilang yang unggul sekaligus menerapkan standar keselamatan dan kesehatan kerja (K3) secara menyeluruh.

Pada Kamis (31/7), PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU VI Balongan telah mengikuti kegiatan wawancara penjurian OSH Asia’s Summit (OAS) 2025.

OAS 2025 diselenggarakan oleh First Indonesia Magazine bersama para profesional terkemuka di bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Kegiatan ini melalui beberapa tahapan, seperti wawancara penjurian, penilaian dari para dewan juri, dan tahap finalnya yaitu perolehan penghargaan.

OAS 2025 menjadi kegiatan corporate rating (award) tahunan di bidang Safety dengan tujuan memetakan persoalan dan tantangan yang ada di perusahaan dalam bidang K3 atau HSSE.

Dalam kegiatan wawancara penjurian ini, paparan perusahaan oleh Moch Arifin selaku Manager HSSE KPI RU VI Balongan dan dihadiri juga oleh Ragil Saputro selaku Section HSE serta Aris suhendi selaku Spv.

Sebagai salah satu dari enam kilang utama yang dioperasikan Pertamina dengan total kapasitas terpasang mencapai 1 juta barrel per hari, RU VI Balongan menempati posisi strategis dengan kapasitas 150 MBSD dan sulfur limit 0,3%. Kilang ini tidak hanya memproses crude oil domestik dan impor, namun juga menjalankan ekspansi dan revitalisasi untuk meningkatkan margin serta efisiensi produksi, termasuk produksi avtur berkualitas tinggi dan pemulihan propylene dari RCC Off Gas.

PT KPI Unit VI Balongan menerapkan pendekatan dua pilar utama dalam keselamatan kerja:

Process Safety Barrier

Meliputi penerapan sistem keselamatan proses, pencegahan kecelakaan besar, serta pelatihan intensif operator menggunakan simulator onsite. Sistem PSPI (Process Safety Performance Indicator) digunakan untuk memantau potensi kejadian mayor, termasuk penggunaan indikator Tier 1–4 serta pengawasan berbasis CCTV readiness dan PSA (Problem Solving Action).

People Safety Barrier

Fokus pada penguatan kesiapan individu melalui:

  • CSMS (Contractor Safety Management System)
  • Safety Induction dan Emergency Drill
  • SWAT dan MWT (Safety Walk and Talk, Management Walkthrough)
  • PEKA (Peduli Keselamatan)
  • Training internal dan eksternal
  • Program Safety Awareness dan Campaign

Program pelatihan dan peningkatan kompetensi rutin dilakukan mulai dari dasar hingga advance, mencakup topik HAZOPS, confined space rescue, hingga isolasi energi.

Salah satu pembeda utama KPI Unit VI Balongan adalah pendekatan humanis dalam membangun budaya keselamatan. Melalui program Safety Leadership, pekerja dan keluarga turut dilibatkan secara aktif. Program-program seperti pesan keselamatan dari istri dan anak, kunjungan keluarga ke tempat kerja, hingga video keakraban pekerja-mitra, menunjukkan bahwa keselamatan kerja bukan hanya tanggung jawab personal, tapi komitmen kolektif yang dimulai dari rumah.

Apa yang dilakukan oleh PT KPI Unit VI Balongan membuktikan bahwa keberhasilan operasional kilang tidak hanya diukur dari output produksi, tetapi juga dari kualitas budaya keselamatan yang dibangun dan dijaga bersama. Melalui inovasi, dedikasi, dan kolaborasi lintas pihak, RU VI Balongan menjadi panutan dalam transformasi budaya K3 yang holistik dan berkelanjutan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here