FirstIndonesiaMagz.id – Pengunjung Warkop (Warung Kopi) yang berlokasi di Jalan Pengayoman, Makassar, tiba-tiba dikagetkan dengan kedatangan sekelompok pemuda yang membawa parang dan anak panah.
Berdasarkan rekaman kamera pemantau (CCTV) di warung kopi itu, kronologi bermula saat para pengunjung tiba-tiba dikagetkan dengan sekelompok pemuda yang membuat kisruh.
Kemudian, beberapa polisi yang berpakaian preman yang kebetulan saat itu berada di warkop bertindak tegas melesatkan peluru sebagai tembakan peringatan kepada sekelompok pemuda yang menyerang.
Sebelumnya, terdapat pemuda yang lari terbirit-birit masuk ke dalam warkop karena mendapatkan serangan dari sekelompok pemuda.
Kelompok pemuda yang menyerang itu menenteng parang dan merentangkan anak panah yang siap-siap dilesatkan.
Kemudian sejumlah polisi yang saat itu sedang kongko di warkop, langsung bangkit, bahkan beberapa di antaranya refleks mengeluarkan pistol.
Tembakan pun dilesatkan sebagai tembakan peringatan. Polisi pun segera mengejar penyerang yang saat itu kabur.
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Reonald T.S Simanjuntak, mengungkapkan bahwa kasus penyerangan di salah satu warkop di Jalan Pengayoman, Makassar, terjadi pada hari Minggu (6/11) malam.
AKBP Reonald di hadapan awak media menuturkan, motif penyerangan tersebut dari kasalahpahaman. Perebutan lahan parkir. Total pelaku penyerangan berjumlah sembilan orang.
“Mereka tidak tahu di situ ada banyak Polisi,” terang AKBP Reonald seperti dikutip Fajar.co.id, Selasa (8/11/2022).
Lebih lanjut, AKBP Reonald mengatakan, pelaku sempat menarikkan anak panah. Namun, karena Polisi melepaskan tembakan peringatan, pelaku batal menarikkan anak panahnya.
Atas kejadian itu, AKPB Reonald menyampaikan tidak ada yang terkena tembakan. Tembakan yang terdengar pada video yang beredar, hanya tembakan peringatan.
“Pada saat itu, langsung tiga kita amankan, kemudian empat lagi kita amankan dan ditambah lagi satu tadi malam (Senin malam). Dan, tadi malam baru kita dapat parangnya yang dibuang di semak-semak,” kata dia.
Dia juga mengatakan, terdapat satu lagi pelaku lainnya yang belum tertangkap. Masih dalam proses pencarian. Namun, dia menegaskan akan segera mengamankan pelaku tersebut.
“Pelakunya rata-rata anak-anak. Dan, ada dewasa juga. Rata-rata di bawah umur,” terangnya, dikutip dari Jawapos.com.
Saat kejadian, AKBP Reonald menjelaskan, saat itu dia bersama tujuh anggota yang terdiri dari Perwira sedang berada di dalam warkop Dokter Kopi.