FirstIndonesiaMagz.id, Jakarta-Taylor Swift, seorang penyanyi asal Amerika, telah menjadi salah satu artis paling populer di dunia.
Dalam beberapa tahun terakhir, Swift telah menggelar tur konser yang sukses di berbagai negara, termasuk Singapura. Menurut berbagai sumber Singapura membayar sekitar 30 sampai 40 miliar rupiah kepada promotor konsernya untuk tampil secara eksklusif di negara tersebut.
Hal ini menimbulkan pertanyaan apakah tindakan Singapura ini merupakan kecerdasan ekonomi ataukah tindakan yang serakah. Mari kita telaah lebih lanjut.
Singapura membayar sejumlah besar uang kepada promotor konser Taylor Swift untuk mendapatkan eksklusivitas penampilan Swift di negara tersebut. Diketahui bahwa Taylor Swift menggelar The Eras Tour selama enam hari di Singapura, yang dimulai pada 2 hingga 9 Maret 2024.
Pertunjukan Taylor Swift tidak hanya memberikan hiburan bagi para penggemarnya, tetapi juga memiliki dampak ekonomi yang signifikan. Ketika Swift tampil di Amerika, terdapat dampak ekonomi yang disebut “Swift economics“.
Dampak ini mencakup pengeluaran langsung sebesar 5 miliar dolar, dengan total pengeluaran mencapai 10 miliar dolar yang memengaruhi sektor hospitality, retail, dan travel.
Dengan eksklusivitas penampilan Taylor Swift di Singapura, diperkirakan akan ada dampak ekonomi yang signifikan bagi negara tersebut. Estimasi menunjukkan bahwa konser tersebut dapat memberikan kontribusi sebesar 6 sampai 7 triliun ke ekonomi Singapura. Dampaknya mencakup kenaikan harga hotel, peningkatan pemesanan hotel, dan lonjakan harga tiket pesawat hingga 6 kali lipat.
Pertanyaan mengenai apakah eksklusivitas konser Taylor Swift di Singapura merupakan tindakan yang cerdas atau serakah dapat diperdebatkan? Di satu sisi, tindakan ini dapat memberikan dorongan ekonomi yang signifikan bagi Singapura, dengan dampak yang meluas ke berbagai sektor. Kendati di sisi lain, eksklusivitas ini juga dapat menimbulkan pertanyaan mengenai kesempatan bagi penggemar Taylor Swift di negara-negara lain untuk menikmati penampilannya.
