Jakarta, FirstIndonesiaMagz.id–PT UnitedTractors Tbk (”Perseroan”) melalui anak perusahaan yang seluruh sahamnya dimiliki Perseroan, PT Danusa Tambang Nusantara (”DTN”), telah menyelesaikan transaksi dengan Nickel Industries Limited (NIC) atas pengambilan 857 juta saham biasa baru yang dikeluarkan NIC, Kamis (21/9/2023).
Total nilai transaksi adalah sebesar AUD$942,7 juta. NIC adalah perusahaan terkemuka di bidang pertambangan dan pengolahan nikel terintegrasi dengan aset utama yang berlokasi di dalam atau dekat dengan Indonesia Morowali Industrial Park (“IMIP”), Sulawesi dan Indonesia Weda Bay Industrial Park (“IWIP”), Halmahera.
NIC memiliki 80% saham di PT Hengjaya Mineralindo (perusahaan tambang nikel) yang merupakan salah satu pemasok terbesar bijih limonit dan saprolit high-grade ke IMIP. NIC memiliki saham mayoritas dan mengoperasikan dua belas lines Rotary Kiln Electric Furnace (“RKEF”).
Dikutip dari Half Year 2023 Reports yang disampaikan oleh NIC, sepanjang semester pertama tahun 2023, NIC telah memproduksi sebanyak 59.957 ton logam nikel yang terdiri dari 49.792 ton Nickel Pig Iron (NPI) dan 10.165 ton Nickel Matte dari fasilitas smelter yang dimiliki dan telah menambang sebanyak 5,2 juta wet metric tons (wmt) bijih nikel yang terdiri dari 1,4 juta wmt bijih saprolit dan sebanyak 3,8 juta wmt
bijih limonit dari tambang nikel Hengjaya.
Aksi strategis Perseroan dalam pengambilan 19,99% kepemilikan saham di NIC merupakan salah satu langkah penting dalam diversifikasi dan ekspansi bisnis di industri mineral.
Sebagai informasi United Tractors merupakan anak usaha dari PT Astra International Tbk (“Astra”), salah satu grup usaha terbesar dan terkemuka di Indonesia dengan jaringan layanan menjangkau berbagai industri dan sektor.
Sejak 19 September 1989, United Tractors telah menjadi perusahaan publik dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya). Hingga kini Astra memiliki 59,5% saham United Tractors, dengan sisa saham dimiliki oleh publik.