Source: Liputan6.com

FirstIndonesiaMagz.id-Imbas dari sang adik yang tak lolos PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) zonasi di SMAN 5 Tangerang. Ayip Amir, sang kakak pun nekat ukur jarak rumah ke sekolah pakai meteran.

Tindakannya itu membuat geger warganet. Pasalnya Ayip Amir mengukur jarak sekolah ke permukiman warga secara manual. Aksinya itu terekam kamera dan dibagikan di media sosial. Kini videonya pun tersebar dan viral.

Ayip sendiri nekat melakukan tindakan tersebut karena dirinya merasa kecewa sang adik tidak diterima di SMAN 5 Tangerang pada PPDB jalur zonasi. Ayip pun menerangkan kronologi kejadian yang tengah menjadi buah bibir tersebut.

“Pada saat pendaftaran, tanggal 3 sampai 6, adik saya aman-aman saja. Dengan zonasi awalnya dari google maps 412 (meter), posisinya di depan pintu sekolah,” ucap Ayip Amir seperti yang bagaimana dimuat YouTube tvOneNews, Kamis (13/7/2023).

Kendati begitu, ternayata jarak tersebut berbeda dengan yang ada di sistem zonasi.”Kalau dimasukin ke SMA 5, titiknya 430-an. Tapi di sistem zonasi dapat 467 meter. Tapi saya nggak masalah,” ujar Ayip.

“Kemudian pada tanggal 6 pendaftaran aman-aman saja, tapi tanggal 7 jam 7.48, ketendang adik saya,” tutur Ayip.

“Di atas (nama) adik saya, ada dua lagi yang ikut tertendang. Kalah dengan yang terkahir kuota 152 itu (jarak rumah) 463 (meter), adik saya 467. Beda 4 meter doang,” lanjutnya.

Atas penolakan itu Ayip mencoba ke sekolah untuk mengetahui bagaimana tanggapan sekolah. Ketika melakukan klarifikasi, pihak sekolah menyampaikan bahwa PPDB zonasi dapat diperbaiki.

“Tapi di jukis PPDB tidak dijelaskan (terkait perbaikan). Ketika sekolah tidak bisa menjelaskan lebih dalam dan meminta data doang, saya mencoba melakukan pengukuran.” ucap Ayip, , dikutip Tribunnews, Jumat (14/7/2023).

Lebih lanjut, video yang merekam aksi Ayip mengukur jarak ke sekolah ke pemukiman warga membuat geger dan viral di media sosial.

Aksi ini dikatakan Ayip merupakan pengorbanan untuk membuktikan bahwa terdapat kecurangan pada PPDB Provinsi Banten.

Lantas dengan menggunakan meteran gulung, Ayip mengukur jarak rumahnya ke SMAN 5 Kota Tangerang yang berada di Jalan Ciujung Raya, Perumnas I, Kota Tangerang.

Ayip sendiri heran lantaran siswa yang diterima melalui jalur zonasi, didapati jarak rumah ke sekolah hanya 59 meter. Namun anehnya di rumah-rumah yang berjarak 59 meter ini tidak ada anak yang memiliki nama sesuai dengan yang dinyatakan lolos jalur zonasi.

Ayip kemudian mencari peserta yang dipastikan diterima di SMAN 5 Kota Tangerang yang rumahnya berjarak kurang dari 100 meter dari sekolah.

“Kami sengaja membawa meteran, biar puas sekalian kita cari itu nama siswa yang tertera dari 59 meter hingga 100 meter dan hasilnya nihil tidak ada satupun nama siswa di dekat sekolah itu,” pungkas Ayip.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here