pencarian-korban-longsor-cirebon
pencarian-korban-longsor-cirebon

FirstIndonesiaMagz.id– Hingga Senin (2/6) sore, tim gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, Basarnas, BPBD, serta relawan berhasil mengevakuasi total 21 jenazah korban longsor di kawasan tambang Gunung Kuda, Cirebon, Jawa Barat. Komandan Kodim 0620/Kabupaten Cirebon, Letkol Inf Mukhammad Yusron, mengungkapkan bahwa dua jenazah tambahan ditemukan di sektor barat pada hari keempat pencarian, tak jauh dari pusat longsor.

Salah satu korban telah berhasil diidentifikasi sebagai Sudiono, sementara satu jenazah lainnya masih dalam proses identifikasi oleh tim Inafis dan DVI Polda Jawa Barat. Menurut Yusron, operasi pencarian dilakukan secara kolaboratif melibatkan aparat keamanan, operator tambang, hingga Inspektur Tambang. Namun, kegiatan tersebut sempat dihentikan sementara karena alat pemantau mencatat pergeseran tanah di lereng barat mencapai 5 sentimeter—melewati ambang batas aman 3 sentimeter.

“Karena kondisi tanah yang bergerak dan terlihat secara kasatmata, kami memutuskan untuk menunda sementara pencarian demi keselamatan tim,” ujar Yusron.

Sektor barat kini menjadi fokus utama pencarian, mengingat ditemukannya beberapa petunjuk seperti botol minuman, sepatu, dan bau menyengat yang diduga berasal dari tubuh korban.

Yusron menduga masih ada korban yang tertimbun di lokasi tersebut, dan berharap pencarian berikutnya dapat menembus area yang lebih dalam. Saat ini, empat orang masih dinyatakan hilang dan diduga terjebak di bawah material longsoran dan batu besar. Tantangan lain yang dihadapi tim adalah kondisi jenazah yang rusak sejak hari ketiga pencarian, menyulitkan proses identifikasi menggunakan sidik jari.

“Kami kini mengandalkan identifikasi melalui data gigi, sisa sidik jari yang tersedia, serta barang-barang pribadi milik korban,” jelasnya.

Ia menambahkan, pencarian akan dilanjutkan hari ini dengan harapan kondisi tanah dan cuaca lebih bersahabat.

“Kami terus menjaga koordinasi agar evakuasi dapat berjalan aman dan efektif,” tutup Yusron.

Diketahui, sebelum kejadian tersebut, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Barat telah memberikan peringatan terkait metode penambangan yang tidak sesuai standar dan telah memasang garis polisi di area tersebut. Namun, peringatan tersebut tidak diindahkan oleh pengelola tambang.

Pertambangan di kawasan Gunung Kuda, Cirebon, Jawa Barat ini merupakan area galian C yang telah lama beroperasi untuk penambangan batu dan pasir. Namun, aktivitas penambangan di wilayah ini telah menimbulkan berbagai permasalahan, termasuk risiko longsor dan kerusakan lingkungan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here