firstindonesiamagz.id – Banyak masyarakat yang mempertanyakan hepatitis akut menular atau tidak sih? Sebab penyakit tersebut kasusnya mulai merajalela di Indonesia.
Menurut Menteri Kesehatan sudah ada 15 kasus dugaan hepatitis yang dilaporkan, bahkan lima diantaranya telah meninggal dunia.
Berdasarkan informasi, penyakit hepatitis akut ini mememilki peluang besar sebab dipicu oleh adenovirus 41 yang mana menyerang saluran pencernaan.
Meskipun begitu, hingga saat ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) masih menyelidiki pemicunya.
“Kemungkinan besar adalah adenovirus strain 41. Tapi ada juga banyak kasus yang tidak ada adenovirus strain 41 ini. Jadi kita masih melakukan penelitian ini bersama-sama dengan Inggris dan Amerika Serikat untuk memastikan penyebabnya,” lanjutnya.
Lantas, sebenarnya hepatitis akut menular atau tidak sih? Berikut penjelasanya!
Menurut dr Nina Dwi Putri SpA(K) dari Unit Kerja Koordinasi Infeksi Tropik Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengimbau bagi para orangtua untuk selalu mewaspadai cara penularan hepatitis akut yang ‘misterius’ ini.
Sebab, anak-anak sangat mudah tertular terlebih saat bermain bersama temannya. Banyak anak yang terbiasa memasukan suatu benda ke dalam mulut maupun wajah.
Tak heran jika penyakit ini bisa mudah menular di kalangan anak-anak, apalagi jika melakukan kontak dekat dengan seseorang.
“Hal ini terutama berlaku di antara bayi dan balita yang cenderung menggunakan tangan mereka untuk menyeka hidung atau menggosok mata mereka dan kemudian memegang mainan atau menyentuh anak lain,” tuturnya dalam keterangan tertulis, dikutip dari detikcom, ditulis pada Senin kemarin (9/5).
“Imunisasi adalah cara paling efektif untuk melindungi anak-anak dari berbagai infeksi tertentu,” imbuh dia.
Sedangkan bila anak terlanjur sakit, dr Nina mengatakan agar pasien tetap berada di rumah atau rumah sakit demi menghindari penularan semakin meluas.
Menurutnya, orangtua tidak dianjurkan untuk membawa anak di kerumunan, terlebih tempat dengan sirkulasi udara yang buruk.
Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Gatro-hepatologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Muzal Kadim dalam waktu berberda, menuturkan dugaan awal untuk sumber penularan virus tersebut berasal dari fekal oral dan droplet.
Penyebaran virus melalui fekal oral yakni melalui saluran pencernaan yang ditularkan melalui mulut. Sementara dugaan penularan melalui droplet, merujuk pada Adenovirus. Namun, dugaan tersebut masih memerlukan informasi lebih lanjut.
“Sampai saat ini masih belum tahu penyebab pastinya… Adenovirus selama ini adalah virus penyebab diare, sampai sekarang kasus (hepatitis misterius) yang ditemukan di Inggris Raya, Amerika itu ada Adenovirus,” ujar dr Muzal dalam siaran Instagram IDAI, Selasa (10/5/2022).
“Tapi apakah (Adenovirus) ini sebagai penyebab atau sebagai co-insiden saja, masih ada faktor x yang belum diketahui.”
Melansir dari Detik.com, berikut ini upaya yang bisa dilakukan guna mencegah terkenanya penyakit hepatitis akut ini!, diantaranya:
1. Cuci tangan sebelum makan, menggunakan kamar mandi, atau setelah memegang benda apapun.
2. Keringkan tangan dengan benar, memastikan tidak lembap.
3. Menjaga kesehatan mulut dengan rutin menyikat gigi setelah makan dan sebelum tidur.
4. Menjaga etika batuk dengan menutup mulut dan mengenakan masker.
5. Menutup luka pada kulit dengan plester atau perban agar tetap bersih dan minim risiko infeksi.
6. Membersihkan permukaan rumah secara teratur, terutama di dapur dan kamar mandi serta area yang disentuh.
7. Membersihkan buah dan sayuran serta daging secara terpisah karena daging mentah bisa mengkontaminasi sayuran dan buah.
8. Memasak bahan makanan sampai matang, termasuk telur agar menghindari infeksi bakteri.
9. Jangan menyimpan makanan kering maupun basah di dalam kamar tidur. Dengan demikian bagi masyarakat yang masih mempertanyakan hepatitis akut menular atau tidak? Jawabannya adalah ya, menular. Sehingga menerapkan budaya bersih terhadap anak seperti cuci tangan, terlebih bila habis memegang sesuatu merupakan upaya wajib yang perlu dilakukan.