FirstIndonesiaMagz.id– Dalam rangka mendukung terciptanya perusahaan yang berwawasan keselamatan dan mewujudkan Budaya Keselamatan Kerja di Indonesia, First Indonesia dan INOSHPRO bersama asosiasi lainnya serta pakar akademik K3 akan menyelenggarakan OSH ASIA’S SUMMIT 2024 yang akan diselenggarakan pada 22-23 Agustus 2024 berlokasi di Prama Sanur Beach Bali.
OSH ASIA’S SUMMIT 2024 merupakan konferensi global terkemuka yang didedikasikan untuk mempromosikan dan memajukan praktik keselamatan dan kesehatan kerja di seluruh industri. Memiliki misi menciptakan platform bagi para profesional, pakar dan pemimpin pemikiran untuk berkumpul dan bertukar pengetahuan, pengalaman serta praktik terbaik di bidang keselamatan dan kesehatan kerja.
Konferensi tahunan ini diharapkan dapat menyatukan beragam komunitas profesional keselamatan dan kesehatan kerja, termasuk petugas kesehatan dan keselamatan, manajer risiko, pemimpin industri serta pembuat kebijakan. Melalui pidato utama, diskusi panel, lokakarya interaktif serta sesi jaringan, peserta mendapatkan wawasan berharga dan strategi praktis untuk meningkatkan langkah-langkah keselamatan di organisasi masing-masing.
Berkolaborasi dengan para ahli dan penyedia solusi terkemuka untuk menyajikan tren terbaru dan teknologi baru yang dapat membantu organisasi secara proaktif mengidentifikasi dan mengurangi risiko keselamatan dan kesehatan kerja, OSH ASIA’S SUMMIT 2024 juga berfungsi sebagai platform untuk menampilkan solusi, teknologi, dan kemajuan inovatif dalam praktik keselamatan dan kesehatan kerja.
”Proaktif untuk mengembangkan diri baik didalam dan luar lingkungan kerja adalah kunci membangun Networking,” ujar Devanda Faiqh Albyn selaku Ketua Tim APPOKI.
Sebagaiamana yang dimaksut bliau selalu aktif mencari peluang belajar untuk berkolaborasi di berbagai macam perkumpulan dan organisasi, di usianya yang masih 30 tahun bisa memberikan dampak bagi sesama sejawat perawat adalah achivement yang luar biasa dan akan terus berkelanjutan.
”Sekreatif apapun program atau inovasi kita, jika tidak memberikan dampak terlebih tidak berkelanjutan akan sangat sayang sekali. Memang uang itu sebuah kebutuhan, tetapi membuat orang lain bisa berhasil dan bermanfaat bagi orang lain adalah sebuah nilai yang tidak bisa kita beli,” imbuhnya.
Dilansir dari www.Kumparan.com bahwa terdapat 40 Ribu Lulusan Perawat menganggur tiap tahun, Ketua DPW PPNI Jawa Timur, Prof Dr Nursalam, M Nurs (Hons) mengungkapkan, setiap tahun ada sekitar 22 ribu sampai 40 ribu lulusan perawat harus menganggur, Pasalnya, pusat-pusat pelatihan untuk menyiapkan profesionalisme dan kompetensi perawat dinilai masih minim.
“Dari seluruh lulusan, hanya sekitar 20% saja yang terserap,” dilanjut dengan berita dari www.Antaranews.com Anggota Komisi IX DPR RI Dian Istiqomah meminta pemerintah untuk mengatasi persoalan mengenai masih banyaknya tenaga Kesehatan (Nakes) yang menganggur, seperti yang di sampaikan Prof Nursalam sebelumnya disimpulkan bahwa nakes menganggur berkisar 1 juta 192 ribu. Hal tersebut beliau sampaikan dalam Rapat Kerja Komisi IX DPR dengan Mentri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Seperti kita ketahui bersama data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang diolah Badan Pusat Statistik (BPS), terdapat 1,49 juta tenaga kesehatan di Indonesia pada 2023. Dari jumlah tersebut, tenaga kesehatan Tanah Air didominasi oleh perawat, dengan jumlah 582 ribu orang. Jumlah Perusahaan yang telah terdaftar pada aplikasi Wajib Lapor Ketenagakerjaan sampai dengan Triwulan II Tahun 2024 adalah 2.557.523 perusahaan, tiap perusahaan tersebut tentunya mengimplemenkasikan SMK3 (Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja) pasti akan ada kebutuhan SDM K3 seperti Paramedis dan Occupational Health Nurses (OHN).
Dengan terbentukanya Akademi Praktisi Perawat Okupasi Indonesia (APPOKI) menjadi solusi menyikapi permasalahan tersebut dengan adanya beberapa kegiatan bengembangan diri SDM Perawat seperti : webinar, bootcamp, sertifikasi, info seputar lowongan kerja dan event perlombaan mampu menarik minat sejawat perawat atau fresh graduate berkarir di dunia K3.
Berdasarkan program-program yang telah dibuat oleh Tim APPOKI, wajar saja jika mendapat penghargaan Inovasi Berdampak terkait peningkatan kompetensi SDM K3 (OHN) di Indonesia dalam acara 1St OSH ASIA’S SUMMIT 2024 yang diselenggarakan di Sanur, Bali.
Tim yang mengikuti event ini antara lain:
- Ns. Devanda Faiqh Albyn,M.Kep., OHN-U., C.EML., CHCS. (OHN PalmCo)
- Ns. Denny Achsanul Hak,S.Kep., OHN-Ma., HIMu (OHN Pertamina Training Consulting dan Mahasiswa Magister Hukum Kesehatan UNINUS)
- Ns. Anny W. Malau, S.Kep., OHN-Ma. (Global Assistance Healthcare, Harbour Energy)
- Satiman., Amd.Kep., S.M., OHN-U (On Site Manager, Atoz Mega Indonesa “Unipest” At Donggi Senoro Lng dan Mahasiswa Magister Kesehatan Masyarakat “K3” UNJANI)
- Hasdar, Amd.Kep., OHN-U., C.Ht (OHN Offshore Medco, Natuna dan Mahasiswa S1 Keperawatan STIKMA Makassar)