FirstIndonesiaMagz.id- Aliran lahar dingin melanda Tanah Datar, Agam, Padang Panjang, dan Padang Pariaman di Sumatera Barat sejak Sabtu (11/05)
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari mengatakan, banjir bercampur abu vulkanik Gunung Marapi disebabkan oleh hujan deras.
Akibat debit air yang tinggi, sungai pun meluap.
Hujan dengan intensitas tinggi juga terpantau terjadi di Puncak Gunung Marapi yang berada di antara wilayah Kabupaten Agam dan Tanah Datar,” ujar dia, dikutip dari Kompas.com, Senin (13/05).
Empat kabupaten yakni Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Padang Panjang, dan Kabupaten Padang Pariaman terkena dampak cukup parah akibat kejadian itu.
Update Korban Banjir Sumbar
Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar Barat Ilham Wahab mengatakan, hingga Senin (13 Mei 2024), jumlah korban tewas akibat banjir lahar dingin di Sumbar terus bertambah hingga 41 orang.
Sementara itu, 17 orang yang dinyatakan hilang akibat banjir masih dalam pencarian.
Ilham mengatakan, longsor juga terjadi di beberapa wilayah Sumbar. Kasus paling parah terjadi di Kabupaten Agam dan Tanah Datar di Sumatera Barat.
Akses Jalan Nasional Padang-Bukittinggi Terputus Akibat Banijir Lahar Dingin pada Minggu (12/05).
Hal itu dibenarkan Kapolsek Padang Pariaman AKBP Ahmad Faisol di Padang Pariaman, Sumatera Barat.
Akibatnya, jalan raya nasional ruas Kabupaten Tanah Datar di sekitar air terjun Lembah Anai ambruk dan tidak bisa dilalui.
Oleh karena itu Ahmad menyarankan masyarakat yang ingin menuju kota Bukittinggi melalui jalan Kelok 44 atau Danau Maninjau, Kabupaten Agam.
Pengemudi juga dapat mengambil jalur alternatif melalui Malalak, Kabupaten Agam dan Sitinjau Lauik. ***