FirstIndonesiaMagz.id– Jepang membuka kembali Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Onagawa pada Selasa (29/10). Lokasi PLTN tersebut dekat dengan reaktor Fukushima yang rusak parah akibat dilanda gempa bumi dan tsunami satu dekade lalu.
Dilansir dari AFP, Jepang menutup semua 54 reaktornya setelah bencana nuklir Fukushima pada 2011. Tetapi sejak itu, Tokyo telah menghidupkan kembali 12 unit.
“Tenaga nuklir, bersama dengan energi terbarukan, merupakan sumber daya dekarbonisasi yang penting,” kata juru Bicara Pemerintah Jepang Yoshimaya Hayashi.
“Kebijakan kami adalah memanfaatkannya secara maksimal dengan syarat keamanan terjamin,” katanya.
Untuk mencegah bencana nuklir seperti pada 2011, PLTN Onagawa kini dlengkapi dengan dinding anti-tsunami dengan ketinggian di atas rata-rata.
Gempa bumi dan tsunami di lepas pantai Tohoku pada 2011 menewaskan sekitar 18.000 orang. Bencana tersebut juga menyebabkan tiga reaktor di PLTN Fukushima rusak parah.
Standar keselamatan dan peraturan telah diperketat sejak saat itu, PLTN Onagawa menambah tinggi dinding anti-tsunami menjadi 29 meter di atas permukaan laut, salah satu yang tertinggi di Jepang.
“Pentingnya pengaktifan kembali (reaktor nuklir) semakin meningkat dari perspektif pertumbuhan ekonomi negara kita yang didorong oleh sumber daya yang didekarbonisasi”, kata Hayashi.
Berdasarkan rencana saat ini, Jepang menargetkan tenaga nuklir untuk memenuhi 20-22 persen permintaan listriknya pada 2030, naik signifikan dari level saat ini yang di bawah 10 persen.
Jepang ingin meningkatkan pangsa energi terbarukan menjadi 36-38 persen dari sekitar 20 persen dan memangkas bahan bakar fosil menjadi 41 persen dari sekitar dua per tiga saat ini.