FirstIndonesiaMagz.id– Indonesia dan Australia menjajaki kolaborasi dalam menciptakan tenaga kerja yang siap menghadapi tantangan masa depan, terutama dalam hal transisi energi hijau.
21 lembaga pendidikan dan pelatihan Australia berada di Jakarta pada 23-24 September untuk berpartisipasi dalam Australia-Southeast Asia Business Exchange (A-SEABX).
“Seperti halnya Australia, Indonesia membutuhkan tenaga kerja yang semakin terampil untuk beralih ke solusi energi bersih dan mencapai emisi nol pada 2060,” kata Business Champion Australia untuk Indonesia Profesor Jennifer Westacott yang memimpin delegasi tersebut dalam keterangan persnya.
“Adalah tanggung jawab kita untuk secara kolektif meningkatkan keterampilan masyarakat kita dan saya di sini untuk mendorong lembaga-lembaga pendidikan Australia untuk bekerja sama dan berkolaborasi dengan lembaga-lembaga di Indonesia untuk mendukung agenda penting di era kita ini,” kata Westacott.
Selama pertukaran bisnis ini, tiga Nota Kesepahaman antara universitas-universitas Australia dan lembaga-lembaga di Indonesia diumumkan: Central Queensland University dan Bisa Ruang Nuswantara (BIRU), University of Queensland dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero, serta University of Queensland dan BIRU.
A-SEABX adalah program unggulan Pemerintah Australia untuk mengembangkan perdagangan dua arah antara Australia dan Asia Tenggara melalui misi bisnis sektoral dan inisiatif lainnya.
Pertukaran bisnis ini menyediakan platform untuk mengeksplorasi peluang bisnis dan investasi, serta mempertemukan pihak pemerintah dan industri untuk mendukung suksesnya transisi energi hijau.