
FirstIndonesiaMagz.id– Guna memastikan kualitas produk dalam performa terbaik, laboratorium PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Cilacap melaksanakan surveillance II dari Komite Akreditasi Nasional (KAN), Kamis – Jumat (18 – 19/9/2025).
Surveillance ini adalah agenda rutin untuk pemenuhan standar internasional ISO/IEC 17025:2017 tentang Jaminan Mutu Pengujian, serta menjadi komitmen perusahaan menjaga konsistensi layanan laboratorium.
Section Head Laboratory Kilang Cilacap, Arif Sugiono menekankan surveillance menjadi agenda penting yang harus dijalani laboratorium. “Hal ini untuk memastikan keabsahan hasil uji demi menjaga kepercayaan publik pada produk Pertamina ketika digunakan oleh konsumen,” jelasnya.
Sebagai kilang terbesar lanjut Arif, Kilang Cilacap memiliki produk unggulan berkualitas tinggi seperti Gasoline (Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo), Diesel Fuel (Solar, Dexlite, dan Pertadex). “Di samping itu Kilang Cilacap adalah penghasil Avtur terbesar serta Grup Pelumas mencakup HVI, Minarex, Slack Wax, Parafinic. Ada juga produk LPG, Propylene, Petrochemical antara lain Paraxylene, Benzene, serta MFO dan Asphalt,” terangnya.
Hal senada disampaikan Manager Engineering & Development Kilang Cilacap, Jefri A. Simanjuntak yang menyampaikan dukungan penuh pada pelaksanaan kegiatan audit. “Surveillance ini menggambarkan pentingnya audit eksternal mengingat peran laboratorium menjadi kunci utama untuk menjaga proses produksi yang optimal untuk memastikan kualitas akhir produk Kilang Cilacap on specification,” tegasnya.
Sementara itu proses asesmen dilakukan oleh tim asesor KAN sejumlah tiga orang yang dipimpin oleh Yuli Purwanto bersama dua anggota, Dian Mulyadi & Fusia Mirda Yanti.
Yuli Purwanto memimpin asesmen pada klausul manajemen terkait pengawasan mengenai sistem mutu, struktur organisasi, & pengendalian manajemen. Dua anggota lainnya melakukan asesmen pada klausul teknis yang menitikberatkan kompetensi teknis, kualitas peralatan, pemuktahiran metode, kompetensi personel, serta keabsahan hasil uji.
Kegiatan surveillance kemudian ditutup dengan penyerahan data hasil asesmen oleh Kepala Aasesor, Yuli Purwanto kepada Arif Sugiono. Hasil asesmen nantinya digunakan sebagai ruang improvisasi demi tetap menjaga status akreditasi laboratorium untuk meningkatkan kepercayaan konsumen & stakeholder terhadap kualitas hasil uji laboratorium.