Sumber Foto: Sumbatimur.victorynews.id

firstindonesiamagz.id – Kasus cacar monyet dilaporkan ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada negara-negara non-endemik telah lebih dari 1.000 kasus.

Diketahui sejak bulan Mei, 29 negara di luar negara-negara Afrika telah melaporkan kasus cacar monyet. Di antaranya, seperti Inggris telah melaporkan kasus cacar monyet sudah mencapai 302 orang, disusul Spanyol, Portugal, Kanada, dan Jerman.

Sedangkan 30 kasus yang terdeteksi di AS telah memengaruhi orang-orang di California, Colorado, Washington, D.C., Florida, Georgia, Hawaii, Illinois, Massachusetts, New York, Pennsylvania, Utah, Virginia, dan negara bagian Washington.

Meskipun begitu, sebagian besar kasus di AS diduga penyebarannya disebabkan aktivitas pria yang berhubungan seks dengan sesama jenis.

Namun, hingga saat ini belum ada laporan kematian pada negara-negara tersebut.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyampaikan risiko cacar monyet merupakan hal serius yang harus ditangani, di mana telah berkembang di negara-negara non-endemik, namun masih dapat dicegah pada saat ini.

Tedros juga menyayangkan dunia internasional baru melakukan tindakan untuk mengatasi kasus cacar monyet ini, setelah kasus ini muncul di negara-negara maju.

“Sangat disayangkan cerminan dunia tempat kita hidup saat ini yaitu masyarakat internasional baru memperhatikan cacar monyet karena telah muncul di negara-negara berpenghasilan tinggi,” tuturnya saat konferensi pers, dikutip dari Reuters, Kamis (9/6/2022).

Pada saat konferensi pers tersebut, Tedros juga menyampaikan ada lebih dari 1.400 kasus yang diprediksi cacar monyet tahun ini di Afrika dan telah ada laporan 66 kasus kematian, dikutip dari detikcom.

Lebih lanjut, Ia menyampaikan di sejumlah negara, cacar monyet diduga telah menyebar melalui penularan komunitas.

WHO pun menganjurkan bagi yang terkena cacar monyet melakukan isolasi di rumah.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here