dephub.go.id

FirstIndonesiaMagz.id – Karya Sumadi selaku Menteri Perhubungan Budi menyampaikan komitmen pemerintah dalam mengurangi emisi karbon pada sektor transportasi. Hal ini dilakukan dengan pengembangan angkutan massal yang ramah lingkungan.

Ia mengatakan bahwa, salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan terus mengembangkan angkutan massal perkotaan. Apalagi kita ketahui bahwa, sektor transportasi berkontribusi sebagai sumber polusi dan meningkatkan emisi karbon.

“Angkutan massal tidak hanya bermanfaat untuk mengurangi kemacetan, tetapi juga mengurangi polusi dan meningkatkan kualitas udara bersih,” ujar Menhub pada acara Sustainable Developments Goals National Seminar Series (SDGs) 2030, yang diselenggarakan Bakrie Center Foundation di Jakarta, Kamis (03/11).

Beberapa angkutan massal dibangun di kawasan perkotaan seperti: MRT, LRT, KRL, Bus Rapid Transit (BRT) dan juga angkutan pengumpannya seperti angkot, dan lain sebagainya.

“Bahkan kami memberikan perhatian khusus pada pengembangan BRT dengan menyiapkan skema Buy The Service (BTS), dimana pemerintah memberikan subsidi kepada operator BRT untuk menjalankan operasionalnya. Diharapkan, dengan pengembangan angkutan massal ini, meningkatkan minat masyarakat untuk beralih dari kendaraan pribadi ke angkutan massal,” ujarnya.

Selama tiga tahun skema BTS berjalan, sudah beroperasi angkutan massal BRT di 11 kota di Indonesia yakni di Medan, Palembang, Yogyakarta, Solo, Denpasar, Bandung, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Banyumas dan Bogor, yang telah melayani di sebanyak 45 koridor dengan total armada bus sebanyak 791 unit.

Kemudian, untuk mewujudkan angkutan massal perkotaan yang lebih ramah lingkungan, Kemenhub juga berupaya menyediakan pelayanan bus listrik.

“Pilot project bus listrik akan dilakukan di dua kota yaitu Surabaya dan Bandung. Insha Allah mulai tahun depan kita lakukan,” ucapnya.

Dalam momen Presidensi Indonesia dalam G20 tahun ini juga, telah disiapkan angkutan massal bus listrik merah putih buatan dalam negeri sebanyak 30 unit, untuk mendukung mobilitas para delegasi dan peserta G20.

Selain itu, disediakan pula sejumlah fasilitas pendukung seperti charging station, shuttle motor listrik dan lain sebagainya.

“Jadi kita kembangkan terus angkutan massal, berbasis kendaraan listrik, dan juga buatan dalam negeri, dimana saat ini tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sudah mencapai 40 persen. Upaya menjadikan Indonesia yang bersih, sehat, berdaya, dan lestari membutuhkan sinergi dan pemikiran yang baik antara pemerintah, akademisi, pelaku industri/swasta,” imbunya. (DA/rilis)

6 KOMENTAR

  1. I have been exploring for a bit for any high quality articles or blog posts on this kind of area . Exploring in Yahoo I at last stumbled upon this website. Studying this information So i am glad to show that I’ve an incredibly excellent uncanny feeling I discovered exactly what I needed. I most indubitably will make certain to do not put out of your mind this website and give it a look regularly.

  2. Hello, i think that i saw you visited my site thus i came to “return the favor”.I am attempting to find things to improve my website!I suppose its ok to use some of your ideas!!

  3. What¦s Going down i’m new to this, I stumbled upon this I have discovered It positively helpful and it has helped me out loads. I’m hoping to give a contribution & help different customers like its aided me. Great job.

  4. A lot of whatever you assert happens to be supprisingly appropriate and it makes me ponder why I hadn’t looked at this in this light previously. This piece truly did switch the light on for me as far as this particular subject matter goes. However at this time there is actually one position I am not necessarily too comfortable with and while I make an effort to reconcile that with the core idea of the point, let me observe what the rest of the subscribers have to point out.Very well done.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here