firstindonesiamagz.id – Upaya kolaboratif Melayu Merindu guna memajukan industri kreatif dan fesyen dengan mengoptimalkan potensi wastra nusantara, telah mendapat apresiasi dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno. Upaya itu secara optimis dapat menjadi daya Tarik wisata bagi konsumen lokal maupun internasional.

“Inovasi perlu terus dilakukan untuk menciptakan ekosistem ekonomi kreatif yang positif menuju era ekonomi baru. Industri kreatif fesyen terutama wastra nusantara harus terus dikembangkan,” kata Sandiaga dalam konferensi pers Melayu Merindu via daring, Senin (28/3/20220).

Berdasarkan keterengan Sandiaga, Hal itu harus dilaksanakan karena wastra nusantara memiliki potensi pasar yang apik bagi konsumen lokal, juga sebagai daya Tarik wisata sebagai peyangga perekonomian bangsa.

Adanya produk kolaborasi hasil karya dari para pengrajin dan pelaku star-up fesyen Riau yang terkumpul dalam Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Riau ini, Sandiaga meminta produk lokal Indonesia khususnya Wastra Melayu bisa mengulang kejayaannya dan bertransformasi menjadi salah satu kebanggaan Indonesia,terlebih bagi generasi muda.

“Kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk mempromosikan produk ekonomi kreatif lokal, terutama sub sektor fesyen yaitu wastra. Saya berharap Wastra Melayu dapat Kembali berjaya bagi generasi muda,” imbuh Sandiaga.

Melayu Merindu sendiri merupakan program yang digagas oleh Asosiasi Perstektilan Indonesia (API) BPD Riau berkolaborasi  dengan Asia Pacific Rayon (APR), Wiyasa TFA, Tokopedia dan Swara Gembira dalam mengembangkan potensi UMKM fesyen dengan mengoptimalkan potensi budaya wastra Riau dalam kreasinya.

Dengan 12 pengrajin batik dan tenun serta sembilan UMKM ikut serta dalam mewujudkan 12 karya fesyen yang diharapkan dapat memperkokoh Gerakan #IndonesiaBerkain   serta sejalan dengan memperkenalkan ragam budaya Indonesia bagi generasi milenial dan Gen-Z.

UMKM fesyen dan para pengrajin tenun selama prosesnya telah memperoleh pelatihan terkait pengembangan produk dan strategi marketing oleh Wiyasa TFA, penggunaan bahan baku viscose yang berkelanjutan dari APR secara percuma, pelatihan dan akses digitalisasi oleh Tokopedia serta wadah komunitas dari Swara Gembira, diperoleh dari laman Antara.

Meski begitu, Ketua Badan Pengurus Daerah (BPD) API Riau yang sekaligus merupakan Direktur APR Basrie Kamba menuturkan pasar Fesyen di Indonesia sangat besar tentu bisa dimanfaatkan bagi UKM.

Menurut Basrie, Melayu Merindu merupakan Tindakan nyata untuk mendukung komitmen keberlanjutan satu dekade, APR2030, yang salah satu komitmennya yakni mengembangkan sentra  tekstil di Provinsi  Riau.

“Kami akan selalu mendukung setiap upaya dan aspirasi  untuk memajukan UKM di bidang tekstil dan fesyen serta memperkenalkan budaya Riau Melayu kepada generasi yang akan melestarikan budaya ini kedepannya. Kami melihat ini sebagai kesempatan bagi industri tekstil Riau  untuk berkembang  dan mendorong pertumbuhan ekonomi,” ungkap Basrie. Kemudian, 12 kolaborasi dalam Melayu Merindu terdiri dari berbagai produk fesyen Wanita yang digabungkan dengan wastra khas Melayu.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here