Tangkapan layar wawancara penjurian ISA 2025 PT Brantas Abipraya (Persero)
Tangkapan layar wawancara penjurian ISA 2025 PT Brantas Abipraya (Persero)

FirstIndonesiaMagz.id– PT Brantas Abipraya (Persero) merupakan perusahaan konstruksi milik negara yang didirikan pada 12 November 1980 di Malang, Jawa Timur. Sebagai kontraktor umum, perusahaan ini mengembangkan berbagai layanan, termasuk konstruksi infrastruktur, pabrikasi bahan bangunan, penyewaan peralatan, serta layanan konsultasi dan manajemen.

Pada Selasa (18/2), PT Brantas Abipraya (Persero) telah mengikuti kegiatan wawancara penjurian Indonesia Sustainability Award (ISA) 2025 yang diselenggarakan oleh First Indonesia Magazine bersama PT Indonesia Popular Mandiri.

Indonesia Sustainability Award (ISA) 2025 bertujuan untuk menghargai dan mengakui upaya perusahaan dan organisasi dalam mengimplementasikan praktik baik di bidang Environmental, Social, and Governance (ESG), serta memberikan penghargaan kepada perusahaan-perusahaan yang telah menunjukkan komitmen luar biasa dalam praktik keberlanjutan dan tanggung jawab sosial.

Dalam kegiatan ISA 2025 ini akan melalui beberapa tahap meliputi kegiatan penjurian dan penilaian dari para dewan juri serta tahap final-nya adalah perolehan penghargaan.

Pada saat kegiatan wawancara penjurian, paparan materi disampaikan oleh Hayyin Fahmi selaku SVP QHSSE.

Selain berfokus pada pembangunan infrastruktur seperti jalan tol, sistem penyediaan air minum, dan pengelolaan limbah, PT Brantas Abipraya juga memperluas bisnisnya ke sektor energi terbarukan melalui anak perusahaannya, PT Brantas Energi. Sejak didirikan pada 12 Desember 2011, PT Brantas Energi telah berinvestasi dalam pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM), serta Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

Sebagai perusahaan yang berorientasi pada keberlanjutan, PT Brantas Abipraya telah menerapkan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Komitmen ini diperkuat dengan pembentukan ESG Steering and Organizing Committee berdasarkan Surat Keputusan Direksi pada 13 Desember 2024.

Perusahaan mengembangkan framework ESG yang mencakup:

  • Lingkungan (Environment): Pengurangan emisi gas rumah kaca, efisiensi energi, pengelolaan limbah, dan proyek energi baru terbarukan.
  • Sosial (Social): Kesehatan dan keselamatan kerja, pengembangan keterampilan tenaga kerja, serta tanggung jawab sosial.
  • Tata Kelola (Governance): Kepatuhan terhadap regulasi, kebijakan anti-korupsi, dan tata kelola perusahaan yang baik.

Roadmap ESG dan Strategi Keberlanjutan

Untuk memastikan implementasi ESG berjalan optimal, PT Brantas Abipraya mengembangkan roadmap yang mencakup:

  1. Identifikasi Prioritas ESG – Menilai dampak lingkungan, sosial, dan tata kelola berdasarkan kepentingan pemangku kepentingan.
  2. Penetapan Target ESG – Menentukan tujuan spesifik yang dapat diukur dan dicapai dalam jangka waktu tertentu.
  3. Implementasi dan Inovasi – Berinvestasi dalam proyek berbasis ESG serta berpartisipasi dalam forum industri.
  4. Pelaporan dan Evaluasi – Melakukan audit internal dan eksternal untuk memastikan transparansi serta perbaikan berkelanjutan.

Beberapa inisiatif utama dalam mendukung keberlanjutan meliputi:

  • Pilar Lingkungan: Penggunaan kendaraan listrik, program penanaman pohon, serta perhitungan jejak karbon.
  • Pilar Sosial: Pelatihan sertifikasi tenaga kerja konstruksi, program HSSE (Health, Safety, Security, and Environment), dan pelatihan BIM (Building Information Modelling).
  • Pilar Tata Kelola: Implementasi sistem manajemen kepatuhan terhadap regulasi persaingan usaha dan transparansi informasi.

Melalui berbagai program dan inisiatif ESG, PT Brantas Abipraya menunjukkan komitmennya dalam membangun infrastruktur berkelanjutan dan bertanggung jawab. Dengan penerapan standar manajemen yang ketat dan inovasi berkelanjutan, perusahaan ini terus berupaya menjadi pemimpin dalam industri konstruksi yang berkelanjutan di Indonesia.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here