firstindonesiamagz.id – Korea Utara (Korut) diketahui telah kembali meluncurkan rudal. Korea Selatan (Korsel) mengungkapkan Korut baru saja meluncurkan sebuah rudal balistik antarbenua (ICBM) dan dua rudal jarak dekat pada Rabu (25/5) pagi tadi waktu setempat.
Melansir dari AFP dan Associated Press, Rabu (25/5/2022), Kepala Staf Gabungan pada militer Korsel mengatakan Korut diduga meluncurkan rudal balistik antarbenua dalam rangkaian uji coba senjata pada Rabu (25/5) pagi, atau sehari setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden usai melakukan kunjungan di Asia Timur.
“Rudal balistik pertama (diduga ICBM) memiliki jangkauan sekitar 360 kilometer dan mencapai ketinggian sekitar 540 kilometer,” urai Kepala Staf Gabungan pada militer Korsel.
Bila divalidasi, peluncuran ICBM ini merupakan yang pertama dalam dua bulan terakhir.
Dikutip dari detiknews.com, sebelumnya Korut telah melanggar moratorium peluncuran jarak jauh pada tahun 2018, yang diklaim telah diuji coba rudal jarak jauh pada Maret lalu sebagai bagian dari pengembangan rudal berkemampuan nuklir yang dapat menjangkau wilayah AS.
Meski begitu, Peluncuran rudal teranyar tersebut terjadi saat Korut tengah melawan wabah virus Corona (COVID-19) di daerahnya.
Selesai rapat darurat dewan keamanan nasional, pemerintah Korsel mengungkapkan terdapat tiga senjata yang ditembakkan Korut, yakni sebuah rudal diduga ICBM dan dua rudal balistik jarak dekat.
Militer Korsel menyebutkan bahwa rudal ICBM itu diluncurkan dari wilayah Pyongyang pada Rabu (25/5) pada waktu setempat, dan mencapai ketinggian maksimum 540 kilometer serta mencapai jarak 360 kilometer sebelum jatuh ke lautan.
Dalam pernyataannya, Kepala Staf Gabungan Korsel menjelaskan bahwa Korut sepertinya kehilangan rudal kedua saat mengudara sejauh 20 kilometer, berbeda dengan rudal ketiga yang berhasil mengudara sejauh 760 kilometer dan telah mencapai puncak ketinggian 60 kilometer.
Kepala Staf Gabungan Korsel juga menambahkan, militer Korsel dan AS telah menembakkan dua rudal ke permukaan untuk merespons peluncuran rudal Korut tersebut. Hal itu dilakukan dalam rangka menunjukkan kemampuan serangan kedua negara yang bersekutu itu.
Selain itu, menurut Kepala Staf Gabungan Korsel, sekutu telah terlebih dulu mengendus persiapan untuk peluncuran Korut.
Dalam pernyataan terpisah, disebutkan bahwa Biden sendiri telah memperoleh penjelasan mengenai aktivitas peluncuran rudal teranyar yang dilakukan Korut dan secara berkala akan terus diberikan penjelasan.
Berdasarkan informasi, peluncuran teranyar Korut ini menjadi peluncuran rudal ke-17 yang dilakukan Korut selama 2022 ini. Kendati demikian, seperti yang dimuat detiknews.com, Para pakar menilai uji coba yang dilakukan Korut dalam rangka membarui pasokan persenjataan dan mengoptimalkan tekanan pada negara rivalnya untuk mendorong peringanan sanksi dan konsesi lainnya.