FirstIndonesiaMagz.id– PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit (RU) V Balikpapan terus menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan budaya keselamatan kerja (K3) dan pengelolaan HSSE (Health, Safety, Security, Environment) yang unggul. Unit kilang yang telah beroperasi sejak 1966 ini menampilkan capaian dan inovasi keselamatan kerja yang berdampak langsung pada peningkatan produktivitas dan keberlanjutan operasional.
Pada Selasa (29/7), PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit (RU) V Balikpapan telah mengikuti kegiatan wawancara penjurian OSH Asia’s Summit (OAS) 2025.
OAS 2025 diselenggarakan oleh First Indonesia Magazine bersama para profesional terkemuka di bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Kegiatan ini melalui beberapa tahapan, seperti wawancara penjurian, penilaian dari para dewan juri, dan tahap finalnya yaitu perolehan penghargaan.
OAS 2025 menjadi kegiatan corporate rating (award) tahunan di bidang Safety dengan tujuan memetakan persoalan dan tantangan yang ada di perusahaan dalam bidang K3 atau HSSE.
Dalam kegiatan wawancara penjurian ini, paparan perusahaan dibuka oleh Novie Handoyo Anto selaku GM RU V dan paparan materi oleh Binsar Butar Butar selaku Manager HSSE.
Refinery Unit V merupakan kilang terbesar kedua di Indonesia, dengan kapasitas pengolahan sebesar 260 ribu barel per hari (MBSD) dan ditargetkan meningkat menjadi 360 MBSD melalui proyek Refinery Development Master Plan (RDMP). Proyek RDMP ini tidak hanya meningkatkan kapasitas dan kualitas produk hingga standar EURO V, tetapi juga membawa dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan yang signifikan.
Beragam inovasi K3 turut mendorong budaya keselamatan di lingkungan kerja. Program Woman Positive Safety Intervention (WPSI) melibatkan pekerja wanita dan keluarga dalam intervensi keselamatan selama pelaksanaan turnaround kilang. Program ini terbukti meningkatkan kesadaran keselamatan serta memberikan apresiasi kepada pekerja yang patuh terhadap prosedur K3.
Di sisi lain, Safety Leadership Program (SLP) memfokuskan pada promosi keselamatan berbasis non-teknis, termasuk diskusi vendor, kunjungan keluarga (Family Road to Refinery), dan forum edukasi. Seluruhnya dirancang untuk membangun kepemimpinan keselamatan yang kuat dan menyentuh semua lapisan pekerja.
Penggunaan teknologi juga menjadi sorotan, dengan pengembangan sistem deteksi kecelakaan berbasis AI, termasuk deteksi kebocoran, kebakaran, dan pemantauan penggunaan APD melalui CCTV yang terintegrasi di Command Center HSSE.
Penerapan SMK3 yang intensif berkontribusi pada peningkatan produktivitas dan budaya kerja yang lebih aman. Hasil survei budaya menunjukkan tren positif dari tahun ke tahun, mencerminkan efektivitas pelatihan HSSE, pelaporan insiden secara proaktif, serta keterlibatan seluruh pekerja.
Kegiatan seperti Management Walk Through (MWT), Joint Safety Inspection (JSI), Safety Walk and Talk (SWAT), dan program Pengamatan Keselamatan (PEKA) menjadi wadah keterlibatan aktif pekerja dalam menjaga keselamatan kerja. Setiap bulan, pekerja terbaik dalam pengamatan keselamatan diberikan penghargaan sebagai bentuk motivasi.
RU V juga menaruh perhatian besar pada peningkatan kapasitas SDM dengan menyelenggarakan lebih dari 40 topik pelatihan di tahun 2025, mencakup sertifikasi K3, investigasi insiden, pengelolaan limbah B3, hingga pelatihan manajemen risiko dan kesehatan mental.
Komitmen kuat manajemen terhadap HSSE diwujudkan melalui kebijakan terpadu, penandatanganan komitmen kolektif, serta dukungan dalam pelaksanaan pengawasan dan penegakan norma K3.
Dengan pencapaian ini, PT KPI RU V Balikpapan tidak hanya memperkuat posisinya sebagai objek vital nasional, tetapi juga sebagai model pengelolaan HSSE dan keselamatan kerja yang inovatif, berkelanjutan, dan berorientasi pada masa depan