FirstIndonesiaMagz.id– Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa kembali menarik dana pemerintah atau Saldo Anggaran Lebih (SAL) yang tersimpan di Bank Indonesia (BI). Kali ini, nilai penarikan mencapai Rp 70 triliun, sehingga total dana SAL yang telah ditarik pemerintah hingga kini mencapai Rp 270 triliun.
“Ambilnya saya di BI sudah Rp 270 triliun lebih sekarang. Sebagian saya pindahin. Kan nganggur,” ujar Purbaya di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (7/10).
Langkah ini merupakan penarikan kedua yang dilakukan Purbaya dalam dua bulan terakhir. Sebelumnya, pada pertengahan September, pemerintah sudah memindahkan Rp 200 triliun dari rekening pemerintah di BI ke lima bank pelat merah anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).
Penempatan dana saat itu meliputi:
- Bank BRI sebesar Rp 55 triliun
- Bank BNI sebesar Rp 55 triliun
- Bank Mandiri sebesar Rp 55 triliun
- Bank BTN sebesar Rp 25 triliun
- Bank Syariah Indonesia (BSI) sebesar Rp 10 triliun
Kebijakan ini dilakukan untuk mengoptimalkan dana pemerintah yang mengendap di BI agar dapat lebih produktif dan ikut mendorong likuiditas perbankan nasional.
Untuk tambahan Rp 70 triliun yang baru ditarik, Purbaya belum menjelaskan secara rinci rencana penempatan dananya. Namun, ia membuka peluang sebagian dana tersebut akan ditempatkan di bank pembangunan daerah (BPD), seperti Bank Jakarta dan Bank Jatim, dengan kisaran nilai Rp 10–20 triliun.
“Saya lihat yang di mana kuat dan fondasi backing di belakangnya kuat. Ini kan kalau Bank Jakarta, DKI kuat, kan anggarannya banyak. Jawa Timur juga sama, kuat, anggarannya cukup. Jadi kalau dikasih beberapa triliun aja saya nggak bahaya,” kata Purbaya.
Menurutnya, kedua bank daerah itu memiliki dukungan keuangan yang kuat dari pemerintah daerah masing-masing, sehingga penempatan dana di sana dinilai aman sekaligus dapat memperkuat perekonomian daerah.
Meski begitu, Purbaya menegaskan bahwa pemerintah belum menetapkan waktu pelaksanaan penempatan dana tambahan tersebut. Ia menekankan, fokus utama saat ini adalah memastikan setiap rupiah dari SAL yang ditarik benar-benar memberi dampak ekonomi nyata, bukan sekadar mengendap di sistem perbankan.