Ilustrasi Republika.co.id

firstindonesiamagz.id – Perdana Menteri Australia Anthony Albanese telah menunjuk sejumlah menteri perempuan dalam anggota kabinetnya dengan berbagai latar belakang yang berbeda-beda, termasuk minoritas agama dan pribumi Aborigin.

Jumlah perempuan ini telah memecahkan rekor ketika diambil sumpahnya pada Rabu (1/6/2022).

Sekitar 10 perempuan yang menduduki jabatan penting dalam kabinet PM Anthony Albanese yakni Penny Wong, anggota lama parlemen yang akan menjabat Menteri Luar Negeri (Menlu).

Kemudian Menteri urusan remaja, Anne Aly, menjadi perempuan Menteri pertama di Australia yang beragama Islam.

Sementara Linda Burney, menjadi perempuan Aborigin pertama yang mengurus pelayanan bagi pribumi Australia.

Lebih lanjut, telah turut juga tercatat dalam sejarah adalah Ed Husic. Ia juga seorang Muslim dan ditunjuk menjadi Menteri Urusan Industri dan Sains.

Sedangkan Albanese dan Wong langsung menjabat setelah Partai Buruh mengalahkan PM Scott Morrison dan koalisi Liberal-Nasionalnya yang konservatif pada 21 Mei lalu, dikutip dari Suara.com.

Hal itu dilakukan agar mereka dapat menghadiri pertemuan di KTT Quad di Tokyo, yang juga turut dihadiri oleh Presiden AS Joe Biden, PM Jepang Fumio Kishida, dan PM India Narendra Modi, seperti yang dimuat VOA.

Dilansir dari Jpnn.com, Albanese juga membentuk kementerian sementara yang mencakup empat anggota kunci lainnya, dua hari setelah pemilu 21 Mei lalu. Empat anggota kementerian sementara tersebut diantaranya wakil perdana menteri Richard Marles, Penny Wong untuk urusan luar negeri, Jim Chalmers sebagai menteri keuangan, serta Katy Gallagher di bidang keuangan.

Selain itu, Don Farrell menjadi menteri perdagangan yang baru dan Tanya Plibersek sebagai menteri lingkungan, sementara Clare O’Neil akan bertanggung jawab atas urusan dalam negeri dan Chris Bowen mengambil alih sektor energi.

Kemudian, Mantan pemimpin Partai Buruh Bill Shorten bakal menjadi menteri untuk layanan pemerintah.

Albanese mengatakan Partai Buruh akan memerintah dengan haknya sendiri, mengklaim 77 kursi di majelis rendah dengan 151 kursi serta membiarkannya membentuk pemerintahan mayoritas tanpa dukungan dari independen yang berfokus pada iklim dan partai Hijau.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here